Notification

×

Iklan

Komitmen Mengurangi Sampah di Laut, Gubernur Sumbar Terima Penghargaan dari KKP RI

Senin, 13 November 2023 | 11:17 WIB Last Updated 2023-11-13T04:18:41Z

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, usai menerima penghargaan.

Surabaya, Rakyatterkini.com - Komitmen dalam mengurangi sampah plastik di laut, Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah, menerima penghargaan sebagai Gubernur Penggerak Pengelolaan Sampah Laut dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) RI.

Penghargaan tersebut diterima langsung Gubernur Mahyeldi dari Menteri KKP, Sakti Wahyu Trenggono saat acara puncak apresiasi Gerakan Nasional Bulan Cinta Laut (BCL) di Pantai Kenjeran, Surabaya, Jumat (10/11/2023).

"Alhamdulillah, komitmen dan keseriusan Pemprov Sumbar, masyarakat, serta sejumlah lembaga dan perusahaan di Sumbar dalam menjaga kebersihan di laut dari sampah-sampah plastik, tak pernah surut. Sebab, dampak negatif sampah laut sangat nyata bagi potensi perikanan serta kehidupan para nelayanan kita. Terlebih, perairan nergara kita termasuk yang banyak sampah plastiknya," ujar Gubernur Mahyeldi

Gubernur berharap, melalui program BCL KKP RI, kepedulian seluruh lapisan masyarakat terhadap pentingnya kebersihan laut terus meningkat dari waktu ke waktu. 

Mahyeldi sendiri telah mengadopsi serta mengembangkan program tersebut di Sumbar, dengan menyiapkan hadiah umrah bagi nelayan Kota Padang, yang berhasil mengumpulkan sampah plastik di laut terbanyak hingga akhir tahun 2023.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, bersama penerima penghargaan lainnya.

"Pelaksanaan program aksi bersih sampah di laut di Sumbar memang kita modifikasi. Kami sudah sampaikan kepada nelayan di Kota Padang, nanti yang paling banyak mengumpulkan sampah pada akhir tahun ini, akan kita berangkatkan umrah ke Tanah Suci," ucap Gubernur lagi.

Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono turut mengapresiasi pada kepala daerah dan nelayan yang telah menunjukkan kepedulian dan bersungguh-sungguh dalam pelaksanaan program BCL di daerah masing-masing. 

Program itu sendiri telah dimulai sejak Juli 2023 di 18 kawasan yang tersebar di 18 provinsi, dengan total sampah plastik yang berhasil dikumpulkan mencapai 820 ton. 

"Angka ini akan terus bertambah dan kita harapkan pada pelaksanaan program tahun depan, angka ini bisa lebih banyak," ucap Menteri Sakti.

Keberadaan sampah di laut Indonesia, memang turut dipengaruhi oleh posisi geografis Indonesia yang berada dekat Samudera Pasifik. Sehingga, Indonesia pada tahun 2020 berada di urutan ke-6 negara penghasil sampah terbanyak, dan pada tahun 2021 menjadi distributor sampah plastik laut terbanyak ke-5 di dunia.

"Ini tidak boleh lagi terjadi. Tahun ini merupakan tahun kedua program Bulan Cinta Laut. Melalui gerakan ini, penanganan sampah laut secara konsisten akan terus kita tingkatkan," ucap Menteri di akhir sambutannya.

Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi, saat menerima penghargaan dari Menteri Kelautan dan Perikanan RI, Sakti Wahyu Trenggono.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Sumatera Barat, Reti Wafda menuturkan akan menjadikan pengelolaan sampah laut sebagai agenda unggulan DKP Sumbar. 

Pihaknya merangkul berbagai pihak dalam penanganan sampah, mengubahnya menjadi aset bernilai ekonomis.

Sampah-sampah yang berhasil dikumpulkan oleh masyarakat tidak hanya menjadi beban, namun juga peluang ekonomi yang bisa dijual ke Bank Sampah. Keunikan terletak pada kemitraan strategis dengan PT Semen Padang, yang siap membeli dan mengangkut sampah laut tersebut.

Dikatakan, saat ini, PT Semen Padang telah menjadi pelopor dalam memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar. 

"Kita melangkah lebih jauh dengan rencana kerjasama di tahun 2024 antara Semen Padang, Pemerintah Kota Padang, dan Kementerian PUPR. Mereka akan bersinergi membangun fasilitas pembakaran khusus dari sampah, menciptakan solusi berkelanjutan dalam pengelolaan limbah," ujarnya.

Langkah inovatif tidak hanya terbatas pada aspek lingkungan, melainkan juga melibatkan masyarakat dalam pengelolaan sampah. 

Reti mengajak masyarakat untuk aktif dalam pemilahan sampah dan bekerjasama dengan Bank Sampah.

Diceritakan, PT Semen Padang akan secara periodik mengangkut sampah laut yang dikumpulkan oleh nelayan. Sampah ini tidak hanya menjadi bahan bakar alternatif, tetapi juga menjadi sumber tabungan emas melalui konversi yang dilakukan oleh Pegadaian. (adv)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update