Notification

×

Iklan

Alasan SOP, BKSD Sumbar Tidak Berkenan Menangkap Buaya yang Meresahkan Warga Surantih

Sabtu, 16 September 2023 | 13:00 WIB Last Updated 2023-09-16T08:28:47Z


Painan, Rakyatterkini.com
- Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat mengaku tidak bisa melakukan evakuasi buaya yang ditemukan warga di Nagari Surantih, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan karena alasan standar operasional prosedur (SOP). 

Plh Ketua BKSDA Sumatera Barat, Eka Damayanti mengungkapkan, pihaknya bisa mengevakuasi buaya tersebut, jika keberadaannya sudah menimbulkan ancaman. Karena, saat ini buaya tersebut dikatakan berada di habitatnya.

"Memang harus ada kriteria, kriteria lebih memperkuat kita melakukan evakuasi di sana. Misalnya, kalau buayanya sudah menyerang manusia. Itu baru kita evakuasi," ungkap Eka Damayanti pada Rakyatterkini com. 

Ia menjelaskan, warga tidak usah khawatir dengan keberadaannya saat ini. Karena menurutnya, tempatnya saat ini adalah merupakan habitatnya. 

"Tapi, kalau penampakan ya memang perilakunya seperti itu. 
Waktu, waktu tertentu dia ada perilaku berjemur. Jadi tentunya saat berjemur itu nampak di permukaan air. Hal lain, pada kondisi kondisi panas seperti ini, itu kondisi oksigen terlarut dalam air itukan rendah. Sehingga pada saat panas seperti ini, banyak kelihatan muncul dipermukaan air. Begitu. Jadi bukan buayanya tambah banyak tapi, karena ya memang situasi kondisinya mendukung satwa tersebut untuk kelihatan muncul," terangnya. 

Terkait keberadaan buaya saat ini, pihaknya tidak bisa melakukan penangkapan. Karena tanpa ada alasan yang konkrit mereka bisa disalahkan. Karena memang posisi buaya saat ini berada di habitatnya. 

"Kenapa tidak kita tangkap, kalau kita tangkap ini mau kita lepas di mana. Kan juga akan disalahkan juga oleh pihak-pihak lain, memang mendukung satwa itu harus ada di habitatnya," ujarnya. 

Terpisah, warga di Kampung Sei Si rah, Nagari Surantih, Ajis (50) mengungkapkan, sejak keberadaan buaya ditemukan di kawasan muara setempat, warga tidak bisa lagi beraktivitas seperti biasanya. 

"Ya, sudah ada dua ekor kambing yang dimangsa. Sejak ada buaya itu, kami-pun takut mencari lokan dan langkitan," ungkap Ajis pada Rakyatterkini.com sebelumnya. 

Ia berharap dengan mewakili warga setempat, pihak berwenang untuk bisa mengevakuasi buaya yang datang secara tiba-tiba tersebut dipindah ke habitatnya yang aman, tanpa mengganggu warga. 

"Sejak dulu tidak pernah ada buaya di sini. Jadi ketika masuk buaya, tentu kami was-was. Apalagi, biasanya kami mencari lokan, memancin dan menjaring di sepanjang aliran sungainya saat ini," terangnya. (baron)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update