Notification

×

Iklan

Tradisi Manampuang di Kabupaten Agam, Warga Antre Ambil Daging Kurban dengan Plastik hingga Tangan

Jumat, 30 Juni 2023 | 22:08 WIB Last Updated 2023-06-30T15:08:09Z

Warga antre ambil daging kurban.

Agam, Rakyatterkini.com - Warga di Sitingkai Palupuah, Kabupaten Agam, Sumatera Barat, memiliki tradisi unik dalam membagikan daging kurban yang dikenal sebagai Manampuang atau menampung dengan tangan.

Seorang penduduk setempat bernama Heru Nofriandi menjelaskan bahwa tradisi pembagian daging kurban dilakukan tanpa pembatasan atau kupon. Warga langsung datang ke tempat penyembelihan hewan kurban dan menampung daging tersebut langsung dengan tangan atau menggunakan kantong plastik dan daun.

Walaupun tidak diketahui sejak kapan tradisi ini dilakukan, tetapi tradisi tersebut telah diwariskan dari generasi ke generasi di Sitingkai.

Manampuang, yang berarti menampung dalam Bahasa Indonesia, dilakukan dengan membagikan daging kurban ke kantong plastik atau daun yang telah disiapkan untuk setiap warga.

Hal yang unik adalah pembagian daging kurban didasarkan bukan pada kepala keluarga, melainkan berdasarkan jumlah anggota keluarga dalam satu rumah.

Misalnya, jika ada lima orang di dalam satu rumah, maka daging kurban akan dibagikan kepada kelima anggota tersebut.

Tradisi ini dimulai dengan gotong royong menyembelih hewan kurban, yang dilaksanakan setiap Kamis. Setelah hewan kurban dipotong dan siap untuk dibagikan, warga berbaris rapi di sisi jalan untuk menerima jatah daging.

Sejumlah pria yang bertindak sebagai panitia mengambil daging dan meletakkannya dalam kantong plastik warga menggunakan gerobak.

Antrian warga yang menanti daging kurban panjangnya mencapai ratusan meter. Pemandangan tersebut menarik dan menyenangkan, sehingga menjadi pusat perhatian.

Heru mengatakan bahwa mereka tetap mempertahankan tradisi ini karena dianggap sebagai cara pembagian daging kurban yang paling adil dan merata.

Selain itu, mereka juga berharap tradisi ini dapat menjadi ikon wisata religi.

Jumlah hewan kurban yang dipotong di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, meningkat dari 5.866 ekor pada Idul Adha 1443 Hijriah menjadi 6.152 ekor pada tahun ini.

Bupati Agam, Andri Warman, menyatakan bahwa peningkatan jumlah pemotongan hewan kurban sebanyak 286 ekor dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Peningkatan tersebut terjadi di seluruh kecamatan di daerah tersebut, yang menunjukkan adanya perbaikan ekonomi.

Pada Idul Adha 1443 Hijriah, jumlah pemotongan hewan kurban sebanyak 5.866 ekor, terdiri dari 5.745 ekor sapi dan 121 ekor kambing.

Sedangkan pada tahun ini, jumlah pemotongan hewan kurban sebanyak 6.152 ekor, terdiri dari 5.972 ekor sapi dan 180 ekor kambing.

Hewan kurban tersebar merata di seluruh kecamatan di Agam, dan semua hewan kurban telah diperiksa kesehatannya.

Misalnya, di Kecamatan Tanjung Mutiara terdapat 212 ekor sapi dan empat ekor kambing, Lubuk Basung 528 ekor sapi dan 13 ekor kambing, Ampek Nagari 119 ekor sapi dan enam ekor kambing, dan seterusnya.

Tradisi ini terus dipertahankan karena memiliki potensi untuk menjadi daya tarik wisata religi.

Pemotongan hewan kurban yang meningkat menunjukkan pertumbuhan ekonomi yang semakin baik di Kabupaten Agam. (*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update