Notification

×

Iklan

Nagari Padang Toboh Ulakan Gelar Pelatihan Pembuatan Pupuk dari Limbah Sapi

Selasa, 23 Mei 2023 | 19:52 WIB Last Updated 2023-06-22T12:55:42Z

Pelatihan pembuatan pupuk organik dari limbah sapi.

Pdg.Pariaman, Rakyatterkini.com - Meningkatkan produktivitas pertanian dan mempromosikan praktik pertanian yang ramah lingkungan, PKBI Sumbar gelar Pelatihan Pengelolaan Pupuk Organik Limbah Sapi bagi Kelompok Tani. 

Pelatihan tersebut sebagai bentuk dari mitigasi dampak perubahan iklim, di Nagari Padang Toboh Ulakan, Kecamatan Tapakih, Kabupaten Padang Pariaman pada Senin-Selasa (22-23/5/2023).

Peserta pelatihan diberikan pengetahuan mendalam tentang manfaat pupuk organik serta teknik pengomposan limbah sapi yang efektif.

Mereka juga diberikan panduan langkah-demi-langkah dalam membuat pupuk organik yang berkualitas tinggi dari limbah sapi yang dihasilkan oleh peternakan mereka sendiri.

Salah satu peserta, Ibu Tina yang tergabung dari Kelompok Wanita Tani (KWT) mengatakan, sangat senang bisa menghadiri pelatihan ini.

Program officer VICRA PKBI Sumbar, Henny Puspita Sari mengatakan, pupuk organik yang dihasilkan dari limbah sapi memiliki banyak manfaat.

Selain mengurangi dampak negatif terhadap lingkungan, pupuk organik juga meningkatkan kualitas tanah, memperbaiki struktur tanah, dan menyediakan nutrisi yang seimbang bagi tanaman.

Koordinator Program VICRA PKBI Sumbar Suci Kurnia Sari mengatakan, pelatihan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah nagari dan PKBI Sumbar untuk mendorong praktik pertanian yang berkelanjutan dan ramah lingkungan sebagai upaya untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Selain itu, PKBI Sumbar juga berharap melibatkan lebih banyak petani dalam memanfaatkan limbah sapi mereka dengan cara yang efektif dan menguntungkan.

Diharapkan, pelatihan semacam ini akan membantu menciptakan kesadaran yang lebih besar tentang pentingnya pupuk organik dan praktik pertanian berkelanjutan di kalangan petani.

Dengan pelatihan ini, diharapkan petani dan pemilik peternakan sapi dapat memanfaatkan limbah sapi mereka dengan lebih efisien dan menghasilkan pupuk organik berkualitas tinggi. 

Ini tidak hanya akan meningkatkan produktivitas pertanian, tetapi juga akan memberikan manfaat jangka panjang bagi lingkungan dan kesehatan manusia, ujarnya.

Elfitri, Sekdis Pertanian dan Ketahanan Pangan, Kabupaten Padang Pariaman mengatakan, masalah perubahan iklim menjadi tantangan dan ancaman bagi lingkungan dan kehidupan kita saat ini.

Khusus menyangkut bidang pertanian, perubahan iklim bisa dilihat dari dua sisi yang berbeda. Di satu sisi, sektor pertanian terkena langsung dampak dari perubahan iklim. Disisi lain, pertanian justru berkontribusi terjadinya perubahan iklim.

Petani harus memiliki cara khusus untuk menangani dampak perubahan iklim dengan memanfaatkan berbagai sumber bahan organik dan mengurangi penggunaan pupuk kimia.

Tidak hanya itu, Sekdis Pertanian dan Ketahanan Pangan juga mensosialisasikan mengenai Asuransi Usaha Tani Padi (AUTP). AUTP merupakan program asuransi pertanian yang didukung oleh pemerintah dan perusahaan asuransi.

Program ini menawarkan perlindungan finansial kepada petani padi dalam menghadapi risiko kerugian yang disebabkan oleh banjir, kekeringan, serangan hama, dan penyakit tanaman yang menyebakan kegagalan panen. (suger)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update