Notification

×

Iklan

Gubernur Sumbar Pimpin Rakor Penas KTNA XVI

Rabu, 07 Desember 2022 | 02:00 WIB Last Updated 2022-12-06T19:00:00Z

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, bersama peserta rakor.

Padang, Rakyatterkini.com - Menyukseskan penyelenggaraan Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) ke-XVI, pada 10 hingga 15 Juni 2023 nanti, perlu pembagian peran yang jelas antara pemerintah pusat, provinsi dan kota Padang.

Demikian ditegaskan Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat memimpin rapat koordinasi persiapan penyelenggaraan Penas Tani di Sumbar, Selasa (6/12/2022).

Melalui rakor tersebut, diharapkan dapat menghasilkan kesepakatan peran para pihak untuk menyukseskan penas petani nelayan XVI Tahun 2023.

Gubernur Mahyeldi berharap Penas KTNA XVI dapat memberi motivasi kepada petani nelayan lainnya, untuk saling berinteraksi dan bersinergi dalam memanfaatkan sumber daya alam pertanian yang tersedia di daerah masing-masing. 

Dikatakan, sebagai tuan rumah Penas Petani Nelayan XVI, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat beserta KTNA Sumbar siap menjadikan ajang Penas ini sebagai unjuk teknologi-teknologi pertanian yang menampilkan keberhasilan-keberhasilan pengembangan komoditi lokal dari petani dan nelayan seluruh Indonesia. 

Di samping itu, Pemprov Sumbar telah membentuk Panitia Penas Petani Nelayan XVI Tingkat Provinsi Sumbar yang melibatkan peran seluruh OPD di Sumbar  dan KTNA Sumbar serta Unit- Unit Kerja Pemerintah Pusat yang berada di Sumbar.

Pekan Nasional (Penas) Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) merupakan ajang pertemuan para petani dan nelayan yang digagas tokoh tani nelayan sejak tahun 1971. 

Penas KTNA XVI yang akan berlangsung di Padang Sumatera Barat pada 10 hingga 15 Juni tahun 2023, merupakan kelanjutan hasil keputusan Penas XV/2017 sebagai wahana bagi para petani nelayan seluruh Indonesia. Pelaksanaan ajang ini telah diundur beberapa kali sejak tahun 2020 karena pandemi Covid-19. 

Diharapkan Penas Tani Nelayan tahun 2023 ini dapat berlangsung sesuai dengan harapan untuk mewujudkan konsolidasi antar petani dan nelayan, pengembangan diri, tukar menukar informasi, apresiasi, kemitraan dan promosi hasil pertanian, hingga membahas potensi perikanan dan kehutanan yang ada dari tiap daerah se-Indonesia. (mmc)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update