Notification

×

Iklan

Dharmasraya Dipercaya Sebagai Pusat Upacara Hari Santri ke-7 Tingkat Sumbar

Sabtu, 22 Oktober 2022 | 17:31 WIB Last Updated 2022-12-01T10:37:04Z

Peringati Hari Santri.

Dharmasraya, Rakyatterkini.com – Kabupaten Dharmasraya dipercaya Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat sebagai pusat Upacara Hari Santri ke-7 tahun 2022 tingkat Provinsi Sumatera Barat, yang diselenggarakan di halaman kantor bupati setempat, Sabtu (22/10/2022). 

Bupati Dharmasraya, Sutan Riska Tuanku Kerajaan bertindak selaku Pembina Upacara Bendera yang diikuti ribuan santri yang berasal dari seluruh penjuru Sumatera Barat. 

Hadir Kakanwil Kementerian Agama Provinsi Sumatera Barat, Helmi, Ketua DPRD Dharmasraya, Pariyanto, Kapolres, AKBP Nurhadiansyah, Ketua Pengadilan Agama Pulau Punjung, M. Rifa'i,  Kepala Kantor Kementerian Agama Dharmasraya, Okto Verisman,  dan unsur Forkopimda lainnya.

Sambutan Menteri Agama RI, Yaqut Cholil Qoumas, yang dibacakan Bupati mengatakan Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 telah menetapkan tanggal 22 Oktober sebagai Hari Santri.

Penetapan 22 Oktober merujuk pada tercetusnya “Resolusi Jihad” yang berisi fatwa kewajiban berjihad demi mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Resolusi Jihad ini kemudian melahirkan peristiwa heroik Tanggal 10 Nopember 1945 yang kita peringati sebagai hari Pahlawan.

Maksud tema Berdaya Menjaga Martabat Kemanusiaan adalah bahwa santri dalam kesejahteraannya selalu terlibat aktif dalam setiap fase perjalanan Indonesia. Ketika Indonesia memanggil, santri tidak pernah mengatakan tidak. Santri dengan berbagai latar belakangnya siap sedia mendarmabaktikan hidupnya untuk bangsa dan Negara.

Di Surabaya, resolusi jihad yang digelorakan Kiai Hasyim Asy’ari membakar semangat pemuda-pemuda Surabaya melawan belanda. Di Semarang, ketika pecah pertempuran lima hari di Semarang, para santri juga turut berada di garda depan perjuangan. Di tempat lainnya, sama santri selalu terlibat dalam peperangan melawan penjajah.

Pada masa, ketika Indonesia sudah memproklamirkan diri sebagai Negara yang merdeka, santri juga tidak absen. KH Wahid Hasyim, ayah KH Abdurrahman Wahid adalah salah satu santri yang terlibat secara aktif dalam pemerintahan di awal-awal kemerdekaan. 

“Dialah bersama santri-santri dan tokoh-tokoh agama lainnya turut memperjuangkan emaslahatan umat agama agama di Indonesia,” bebernya lagi. (rona)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update