Notification

×

Iklan

Helat Tradisi dan Budaya KAN Pasir Talang Sukses, Ini Patut Dilestarikan Generasi Muda

Minggu, 16 Oktober 2022 | 22:23 WIB Last Updated 2022-10-16T23:26:31Z

Prosesi helat tradisi dan budaya KAN Pasir Talang, Solok Selatan.


 Padang Aro, Rakyatterkini.com - Masyarakat adat di bawah lingkungan Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pasir Talang, Kecamatan Sungai Pagu, Solok Selatan, kembali melaksanakan tradisi dan budaya 'Membantai Kabau Nan Gadang dan Makan Bajamba' jelang pelaksanaan turun ke sawah bersama pada musim tanam 2022.

 Prosesi yang disebut juga dengan Adat Lamo Pusako Usang itu, diawali dengan pelaksanaan penyembelihan kerbau, Jumat (14/10/2022) di Lapangan Nagari Pasir Talang, dan kegiatan Makan Basamo, atau makan 'Bajamba' di Masjid Alam Surambi Sungai Pagu, Minggu (16/10/2022).


Ketua Panitia Penyelenggara Mambantai Kabau Nan Gadang turun ke sawah Pasir Talang, Alam Surambi Sungai Pagu, Ariyal Joni, Dt. Sutan Bandaro Padang, dalam laporannya mengemukakan, rangkaian demi rangkaian dari prosesi mambantai kabau nan gadang turun ke sawah secara bersama sukses dilaksanakan.


"Kita sudah melakukan beberapa tahapan kegiatan jelang dilaksanakannya makan bajamba hari ini," jelas Ariyal Joni Dt. Sutan Bandaro Padang saat itu.


Hadir pada kegiatan makan basamo atau makan bajamba di Masjid Alam Surambi Sungai Pagu tersebut, Gubernur Sumbar diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Syaifullah, Anggota DPRD Provinsi Sumbar, H. Nurfirmanwansyah, Sekretaris LKAAM Sumbar, Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang, Wakil Bupati Solok Selatan, Ir. H. Yulian Efi Dt. Rangkayo Basa, Rajo Nan Barampek Alam Surambi Sungai Pagu.


Kepala Dinas Pertanian Solsel, drh. Nurhayati, dan Camat Sungai Pagu, Darmansyah. Dijelaskan Ariyal Joni Dt. Sutan Bandaro Padang, bahwa sukses dari serangkaian kegiatan mambantai kabau turun ke sawah pada tahun ini, tidak terlepas dukungan dari seluruh ninik mamak, dubalang, kaum ibu (Bundo Kanduang), mande bapak, labai serta tokoh agama serta dukungan berbagai pihak lainnya.


Diantaranya dukungan dari Pemkab Solok Selatan, Pemprov Sumbar serta dukungan dari berbagai lembaga lainnya. Maka dari itu, atas nama penyelenggara kegiatan, ia mengucapkan terimakasih dan mohon maaf,  jika masih ada kekurangan dan ketidak sesuaian dalam pelaksanaan mambantai kabau nan gadang serta makan bajamba untuk tradisi turun ke sawah bersama pada tahun ini.


Sementara itu, Ketua Kerapatan Adat Nagari (KAN) Pasir Talang, Armensis WK. Dt. Jono Katik., menyampaikan apresiasinya pada penyelenggaraan kegiatan, dan mengajak semua pemangku adat di nagari tersebut, untuk terus melakukan dukungan dan selalu menjadikan momen kegiatan itu sebagai bagian dari membangun dan pelestarian budaya serta tradisi tahunan.


Sekretaris Umum LKAAM Sumbar, Jasman Rizal Dt. Bandaro Bendang juga mengapresiasi pelestarian budaya dan tradisi yang terus diselenggarakan oleh pemangku adat di lingkungan KAN Pasir Talang tersebut.


"Atas nama LKAAM Sumbar, kami mendorong dan mensupport pemangku adat di Solok Selatan umumnya, di Alam Surambi Sungai Pagu khususnya, agar terus melestarikan budaya dan tradisi sampai pada generasi muda," jelasnya.


Bahkan pihaknya, berharap agar kegiatan tersebut tidak hanya sebagai kegiatan seremonial, tapi harus menjadi sebuah pembelajaran dalam pembangunan budaya dan tradisi di daerah ini. 


Wakil Bupati Solok Selatan, Ir. H. Yulian Efi Dt. Rangkayo Basa mengajak, seluruh pemangku adat dan kaumnya agar dapat berkontribusi terus dalam mendukung berbagai kegiatan pembangunan yang dilaksanakan Pemkab Solok Selatan.


"Keterlibatan pemangku adat dan kaumnya sangat punya arti penting untuk kesuksesan berbagai program pembangunan yang sudah dirancang pemerintah, baik pemerintah kabupaten, provinsi maupun pemerintah pusat," harapnya.


Sementara itu, Gubernur Sumbar yang diwakili Kepala Dinas Kebudayaan Provinsi Sumbar, Syaifullah Khatib Sinaro akan terus mendukung berbagai program pembangunan dan pelestarian adat budaya yang dilakukan oleh pemangku adat di Sumbar. Salah satunya seperti yang dilakukan oleh KAN Pasir Talang bersama seluruh elemen masyarakat nagari.


Bahkan, pihaknya menilai kegiatan ini sangat syarat dengan nilai-nilai historis, estetika, etika dan nilai-nilai kereligiusan. Hal tersebut perlu dilestarikan dan diteruskan pada generasi muda di daerah ini. (Alwis)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update