Notification

×

Iklan

American Teens Novel, Euforia Membaca Kisah Remaja

Sabtu, 08 Oktober 2022 | 20:17 WIB Last Updated 2022-10-08T13:17:00Z

Kumpulan novel. (Source: Pinterest)

Oleh: Dearosi Nur Hanisyah 

(Mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas) 


RAKYATTERKINI.COM - Meskipun mempelajari karya Sastra Inggris klasik menjadi hal yang wajib bagi mahasiswa Sastra Inggris dari Universitas Andalas, tidak membuat kegemaran mereka membaca karya modern seperti novel remaja Amerika padam.


Terbukti hingga saat ini, beberapa mahasiswa Sastra Inggris angkatan 2020 dari Universitas Andalas yang mengaku masih membaca dan menyukai karya novel YA (Young Adult) asal Amerika. 


Sebab, novel remaja Amerika dianggap memberi pelajaran, serta pengalaman yang tidak mereka dapatkan pada novel remaja dari Indonesia. 


“Saya bisa banyak belajar dari karya sastra luar, maupun dalam negeri, terutama karya fiksi, banyak pesan-pesan terselubung di dalamnya,” ungkap Syifa Alevia, mahasiswa Sastra Inggris dari Universitas Andalas. 


Bagaimana sastra dapat menjadi wadah pembelajaran alternatif dan memorable bagi remaja seperti yang disampaikan Syifa membuat novel remaja Amerika begitu digemari. 


Teen novel atau Young Adult (YA) Literature merupakan kategori tulisan fiksi yang ditujukan untuk pembaca dari 12 hingga 18 tahun. Karena ditargetkan untuk remaja, Teens novel tentunya berperan yang krusial dalam pembentukan karakter pembaca. 


Ini dikarenakan cerita novel teenlit yang berporos pada issue sosial, agama, ras, dan sexualitas dapat dikatakan relatable dengan kehidupan remaja. 


Selain itu, tipe sastra ini juga membicarakan berbagai nilai hidup yang berkaitan langsung dengan pembentukkan karakter manusia. Hal ini memungkinkan para remaja untuk belajar makna kehidupan dari karya sastra. 


"American teens novel yang aku suka seperti The Fault in Our Stars, To All The Boys I’ve Loved Before, Me Before You, Maze Runner, dan If I Stay. Karena ceritanya menarik, plotnya segar, pesan moralnya menggugah, serta ending cerita yang bikin gagal move on,” jelas Ina Widya sambil tertawa saat ditemui di kampus.


Meskipun tidak bisa dibilang relatable, nyatanya american teens novel tetap bisa memberikan pengalaman membaca seperti yang dikatakan Inggrid Fauzi.


"Kalau relatable sih tidak yaa, karena teens novel western itu beda sekali sama budaya Indonesia. Meskipun begitu, aku suka karena malah nambah pengetahuan baru dan pesan moral. Salah satu novel yang aku  baca yaitu; One of Us Lying mengajarkan kita untuk jangan mudah menghakimi orang lain, jangan mudah percaya sama orang lain, dan selalu mencintai diri kita sendiri." 


Selain mendapatkan pesan moral, membaca Novel teens Amerika juga menyuguhkan pengetahuan mengenai kultur, kehidupan, serta keunikan dari berbagai latar tempat cerita dalam novel, seperti yang disampaikan salah satu mahasiswa Sastra Inggris Universitas Andalas, Rodiyyah.


"Dengan membaca American Teens Novel itu membuka pikiran saya tentang bagaimana kehidupan, kultur dan serta pola pikir mereka. Saya juga mengenal pribadi baru yang sama sekali tidak saya kenal, dan yang paling utama adalah mengetahui perbedaan budaya yang jauh berbeda dengan budaya kita." 


Rodiyyah melanjutkan, jika dibandingkan dengan novel Indonesia, ia lebih menyukai novel teens Amerika. Menurutnya novel teens Amerika memiliki plot yang lebih beragam dari pada novel teens Indonesia yang cenderung berputar pada masalah percintaan remaja. 


Ending dan plotwist elemen yang American teens novel miliki juga menjadi salah satu faktor mahasiswa Sastra Inggris ini lebih menyukai American teens novel


"Singkatnya, karya sastra remaja di Indonesia itu memaksakan jalan cerita ke pembaca, sedangkan american teenlit berani mengeksplore gendre baru, seperti kisah fantasi atau pahlawan tanpa terkesan berlebihan dan norak,” jelasnya. (*)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update