Notification

×

Iklan

Soal Narkoba, Kepala BNNK Ungkap Kesadaran Masyarakat Solok Raya Masih Rendah

Senin, 01 Agustus 2022 | 16:48 WIB Last Updated 2022-08-01T09:48:59Z

Kepala BNNK Solok, AKBP Saifuddin Anshori sosialisasi narkoba dengan Bundo Kanduang di Nagari Jawi-jawi, Kabupaten Solok.
 

Kabupaten Solok, Rakyatterkini.com - Badan Narkotika Nasional Kabupaten  (BNNK) Solok, menjalin sinergitas dengan seluruh pihak untuk bersama-sama melakukan sosialisasi ke masyarakat. Ini untuk memerangi peredaran dan penyalahgunaan narkoba di wilayah kerjanya yang meliputi Kabupaten Solok, Kota Solok dan Kabupaten Solok Selatan.


Demikian dikemukakan Kepala BNNK Solok, AKBP Saifuddin Anshori, SIK., pada Pelatihan Fungsi dan Peran Bundo Kanduang Dalam Nagari, di Balai- Balai Adat Nagari Jawi- jawi, Kecamatan Gunung Talang, Kabupaten Solok, Senin 1 Agustus 2022.


Dikatakan, saat ini masyarakat masih berpikir jika ada anak kemenakannya  terjerumus narkoba, maka itu dianggap sebuah aib yang harus ditutupi. Padahal, lanjut Saifuddin, itu anggapan atau pikiran yang keliru dan jelas menyesatkan.


"Sampai saat ini tingkat kesadaran masyarakat Solok Raya, yakni Kabupaten Solok, Kota Solok dan Solok Selatan masih rendah akan bahaya narkoba. Bahkan, tingkat kesadaran masyarakat masih belum mencapai 10 persen dari total jumlah penduduk yang ada di Solok Raya," tutur Saifuddin.


Untuk itu, BNNK Solok terus gencar mengadakan komunikasi dan sosialisasi ke tokoh masyarakat. Bahwa pecandu narkoba bukanlah aib yang harus ditutupi, namun sebuah penyakit yang harus diobati. Kalau dibiarkan berlarut-larut akan menghancurkan keluarga, masa depan anak itu sendiri, dan menghancurkan daerah.


"Dan, tidak hanya menjadi tugas BNNK, tapi tugas kita bersama dalam memerangi narkoba," sebutnya lagi. 


Ditambahkan, tidak boleh tutup mata  karena negara dalam situasi  darurat narkoba, dimana narkoba sudah dijadikan senjata untuk menjajah negara Indonesia. Ironisnya, narkoba sudah masuk ke kampung-kampung. Untuk itu, ia berharap kepada bundo kanduang menjaga sukunya dari bahaya narkoba.


Disebutkan, 60 persen kejahatan di indonesia adalah kejahatan  narkoba. Karenanya, diimbau agar bundo kanduang dapat mensosialisasikan kepada anak kemenakan pada suku masing-masing, khususnya terhadap bahaya narkoba.


Saifuddin juga mengungkapkan, untuk memberantas narkoba suatu hal yang tidak mudah. Saat ini, bandar narkoba sudah masuk ke pemerintahan, kepolisian dan TNI. Untuk itu, BNN mempunyai strategi seperti program  IBM dan agen pemulihan.


Sementara itu, Walinagari Jawi-jawi Laswir mengaemukakan, bundo kanduang merupakan orang yang tahu persis dengan  kondisi dan perkembangan anak-anaknya. Ia berharap  kepada bundo kanduang agar mengambil peran dan fungsi dalam rangka melakukan pembinaan  terhadap anak-anak  dalam nagari.


Disebutkan walinagari, saat ini Pemerintahan Nagari Jawi-jawi pada tahun 2021 sudah menganggarkan dana sebesar Rp30 juta untuk  Kegiatan Nagari Bersih Narkoba (Nagari Bersinar).


"Kami telah membentuk penggiat anti narkoba yang nantinya  bertugas untuk mensosialisasikan ke tengah-tengah masyarakat. Kami pun sedang menggodok peraturan nagari terkait penyalahgunaan narkoba," terang Walinagari Laswir. (dd)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update