Notification

×

Iklan

Diskusi Ringan Bersama Coca-Cola, Sampah Menjadi Ekonomi Sirkular

Minggu, 07 Agustus 2022 | 19:33 WIB Last Updated 2022-08-07T13:04:10Z

Wali Kota Metro, Lampung, dr.Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K), bersama nara sumber lainnya, saat membahas persoalan sampah, di salah satu kafe di Kota Padang.


Padang, Rakyatterkini.com  -  Persoalan sampah membutuhkan perhatian semua pihak, sebab menjadi penyebab kerusakan lingkungan terbesar, terutama di kota-kota besar, termasuk kota Padang.


Selain merusak lingkungan, sampah juga menjadi penyebab banjir, apabila dibuang ke aliran sungai. Begitu juga perkembangbiakan ikan dan habitan lainnya, juga terganggu, karena ekosistemnya sudah tercemar dan rusak.


Menindaklanjuti persoalan itu, Coca-Cola Europacific Partners Indonesia, Minggu 7 Agustus 2022, mengadakan diskusi mencari solusi untuk memecahkan persoalan sampah yang kerap menjadi kerusakan lingkungan.


Diskusi menghadirkan Wali Kota Metro, Lampung, dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K), akademisi Unand, Dr. Yosi, Direktur Padang Ekpres, Mhd. Nazir Fahmi, Pengiat Lingkungan, Pati Hariyose dan ketua Organisasi Daur Ulang Produktif Kota Padang, Ernawati.


Diskusi yang berlangsung santai itu, memecahkan beberapa persoalan tentang sampah. Di antaranya, jika dikelola dengan baik dan serius, atau di daur ulang, maka sampah akan bernilai ekonomis yang cukup menjanjikan.

 

Seperti yang dilakukan Wali Kota Metro, dr. H. Wahdi Siradjuddin, Sp.OG (K), bersama perangkatnya, seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) dengan melakukan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular.


Menurut dokter spesialis kandungan itu, setiap manusia itu penghasil sampah. Tapi, jika dikelola dengan baik, sampah akan menjadi nilai ekonomis.


Selain itu, peran pemerintah dalam melakukan pengelolaan sampah, serta bagaimana pengimplementasian peraturan daerah  tentang pengelolaan sampah.


Nah! ini merupakan tanggungjawab pemerintah, apa sebenarnya yang harus dilakukan dalam pengelolaan sampah. 


Begitu juga, yang disampaikan Direktur Padang Ekpres, Nazir Fahmi. Dilihat dari kaca mata media, persoalan sampah setiap kota hampir sama, dan media sebagai kontrol sosial selalu menyampaikan informasi tentang apa yang dilihat dan ditemukan di lapangan.


Diceritakan, setiap aliran sungai yang ada di Sumatera Barat, pada umumnya sudah dicemari dan dipenuhi sampah, sehingga terjadinya kerusakan lingkungan dan ekosistem ikan. 


Ini harus jadi perhatian semua pihak, baik pemerintah, pengiat lingkungan dan masyarakat itu sendiri.


Hal serupa juga disampaikan Penggiat Lingkungan, Pati Hariyose serta akademisi Dr. Yosi.


Ia melihat, persoalan sampah bisa diatasi jika dikelola dengan baik. Nilai ekonomisnya cukup tinggi, dan masyarakat sebagai penghasil sampah, bisa mendapatkan hasilnya. (gp)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update