Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar membuka Pesantren Ramadhan 1443 Hijriyah. |
Bukittinggi, Rakyatterkini.com - Sebanyak 5.673 pelajar se-Kota Bukittinggi mengikuti Pesantren Ramadhan 1443 Hijriyah, diselenggarakan di 24 masjid dan mushalla.
Kegiatan ini berlangsung selama tiga hari, mulai Selasa 5 hingga 7 April nanti, dibuka secara resmi oleh Wali Kota Bukittinggi, di Masjid Al Barkah, Selasa (5/4/2022).
Kepala Disdikbud Bukittinggi, Melfi Abra mengatakan, Pesantren Ramadhan ini terselenggara berkat kerjasama Disdikbud, Kemenag, MUI dan LKAAM Bukittinggi.
Peserta berasal dari 15 SMP negeri dan swasta serta enam Madrasah kelas VII dan kelas VIII. Pelajar akan diberi ilmu oleh narasumber dari MUI dan LKAAM, kata Melfi.
Sementara itu, Ketua MUI Bukittinggi, Aidil Alfin menyampaikan, Pesantren Ramadhan tahun ini, merupakan pelaksanaan ke-10 kalinya sejak 2012 lalu. Namun sempat vakum beberapa tahun karena pandemi Corona Virus Desease 2019 (Covid-19).
"Alhamdulillah dapat dilaksanakan kembali tahun ini," tuturnya.
Temanya pembentukan karakter berbasis Aqidah dan Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah. Substansinya tiga pokok pembahasan materi.
"Aqidah dan praktek ibadah, ABS-SBK dan Tantangan Generasi Milineal," jelas Aidil.
Wali Kota Bukittinggi, Erman Safar, menyampaikan, Pesantren Ramadhan ini menjadi salah satu upaya pemerintah untuk menyemarakkan Bulan Ramadhan dengan kegiatan keagamaan.
Pesantren Ramadhan menjadi upaya memberikan dasar pada generasi muda untuk meningkatkan iman dan taqwa para pelajar.
"Kaum milenial saat ini, pada masa muda, banyak terpengaruh dengan media sosial, kondisi ini menjadi tantangan hidup bagi generasi milenial," ungkapnya.
Erman menerangkan, bertekhnologi tidak boleh dihindari, tapi harus diatur bagaimana mempergunakan teknologi dan efek negatif perkembangan teknologi, membuat mental kurang baik, komunikasi tidak baik.
"Ini bisa diantisipasi salah satunya dengan Pesantren Ramadhan, diberikan ilmu keagamaan dari dini," terang Erman.
Untuk tahun ajaran baru nanti, pelajar SMP Negeri di Bukittinggi akan lebih lama di sekolah, karena akan mendapatkan tambahan lima muatan lokal.
"Dimana akan ada pelajaran Aqidah Akhlaq, Fiqih, Bahasa Arab, Sejarah Islam dan Budaya Adat Minangkabau," tutupnya. (Warman)