Notification

×

Iklan

Menyigi Kunjungan Wagub Audy di Payakumbuh, Kolaborasi Sistem Pertanian Terpadu

Sabtu, 19 Maret 2022 | 19:32 WIB Last Updated 2022-03-19T23:15:43Z

Wakil Gubernur Sumbar, Audy.


Padang, Rakyatterkini.com - Pertanian terpadu merupakan sistem yang menggabungkan kegiatan pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan dan ilmu lain yang terkait dengan pertanian dalam satu lahan. 


Mendorong sistem pertanian terpadu itu, Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy didampingi Wakil Walikota Payakumbuh, Erwin Yunaz melakukan kunjungan, sekaligus audiensi bersama kelompok tani (Keltan) dari beberapa kelurahan berbeda, yang menggarap budidaya komoditi berbeda pula, di Kota Payakumbuh, Sabtu (19/3/22).


Wagub mengatakan 23 persen produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Sumbar, berada pada sektor pertanian. Sehingga, untuk meningkatkan ekonomi lebih cepat pemerintah harus menguatkan sumber-sumber ekonomi, terutama sekali menyangkut pertanian.


"Makanya, kita coba banyak fokus ke hilirisasi dan pertanian terpadu. Oleh sebab itu, kelompok-kelompok tani kita dorong untuk berkreasi lagi. Sementara pemerintah membantu dan mengarahkan," ujar Wagub Audy.


Apa-apa yang bisa disalurkan nanti, sambungnya,  diakomodir disesuaikan ketersediaan barang dan anggaran. Bantuan bisa berupa kumbung, bibit, atau rumah produksi jamur. Bisa juga sapi, itik petelur, ayam kampung, alsintan dan juga bantuan untuk kebutuhan distribusi.


Menurutnya, banyak kelompok tani pada dasarnya sudah memiliki kemampuan dan kapasitas. Tinggal membangun brand dan sustainability. Hal ini katanya, membutuhkan waktu, upaya, biaya, serta tekad yang ekstra untuk dapat meningkatkan value hasil produksi pertanian ke depan.


Salah satunya Kelompok Tani Payolinyam, di Tigo Koto Dibaruah, Payakumbuh Utara, yang dibina oleh Balai Penyuluh Pertanian (BPP) Kota Payakumbuh sejak 2008, kini berhasil memberdayakan tak kurang dari 120 KK untuk membangun kampung jamur Payolinyam. 


Eni Kurniati, penyuluh pertanian Kota Payakumbuh yang turut membina kelompok petani jamur Payolinyam mengatakan, meski masih belum optimal, kelompok binaannya mampu memproduksi hingga 300 kg jamur per hari. Hasil produksi jamur juga langsung diolah masyarakat setempat menjadi beberapa produk olahan, seperti rendang jamur tiram, nugget, jamur crispy, dan lain-lain.


"Saat ini hasil olahan jamur dipasarkan sesuai permintaan, tapi sebelum pandemi pemasaran jamur kita sudah sempat sampai ke luar provinsi," kata Eni.


Selain hilirisasi, sebagai bagian dari pembangunan sistem pertanian terpadu, BPP juga mendorong kelompok-kelompok tani untuk bekolaborasi dengan kelompok ternak, agar dapat memaksimalkan pemanfaatan produksi pupuk organik dari sektor peternakan.


Selain kelompok tani jamur, Wagub dan Wawako Payakumbuh juga berdiskusi dengan kelompok tani lain, seperti jagung, cabai, serta pertanian hortikultura lain, juga kelompok ternak.


Pada kesempatan itu, Wawako Payakumbuh, Erwin Yunaz juga memberikan apresiasi atas perhatian pemerintah provinsi pada sektor pertanian. Ia mengarahkan kelompok tani untuk mengikuti prosedur pengajuan bantuan dari pemerintah. (yas)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update