Notification

×

Iklan

Bundo Kanduang Mancanegara Serahkan Bantuan pada Korban Gempa Pasbar

Selasa, 08 Maret 2022 | 11:43 WIB Last Updated 2022-03-08T04:44:50Z

Anggota BKM foto bersama dengan masyarakat. (dok bkm)


Padang, Rakyatterkini.com - Bundo Kanduang Mancanegara (BKM) berduka atas musibah yang menimpa Pasaman. Malang tak dapek ditulak, mujua tak dapek diraiah, musibah terjadi dimana-mana, tak terkecuali di Ranah kita.


"Kami BKM yang tersebar di belahan-belahan dunia, justru merasa lebih berat dengan perasaan senasib dan sepenanggungan pada sanak-sudaro di Ranah Minang, "ujar Nurbaini McKosky, bundo kanduang mancanegara (USA), Selasa 8 Maret 2022.


Dikatakan, dengan datangnya musibah di Pasaman dan Pasaman Barat, BKM Bidang Sosial Cepat Tanggap, yang dilakoni oleh bundo-bundo, Netty Suharti, Murni Emily Khaidir, Wevy Maritha Ningrat, Sukmareni dan Nuri Augner sibuk menyebarkan berita kepada bundo kanduang-bundo kanduang antar benua dengan merundingkan apa dan bagaimana BKM harus berbuat.


"Alhamdulillah dalam waktu singkat telah terkumpul bantuan-bantuan antara lain, makanan, makanan bayi (susu bayi) dan makanan-makanan ringan dalam beberapa item serta untuk kenyamanan antara lain, pempers bayi, selimut, kain sarung, handuk dan tikar.


Juga mainan anan-anak boneka, bola-bola dan lain sebagainya. Pada Jumat 4 Maret 2022, diwakili Bundo Sukmareni, bantuan tersebut diantarkan kepada masyarakat Pasaman Barat, di Kenagarian Kajai, Tombu Abu dan Malampah.


"Alhamdulillah, semoga bantuan ini diredhai serta diberkati Allah SWT, dan semoga itu semua dapat melegakan hati dunsanak. Anak-anak serta cucu kita semua di sana. Bantuan BKM tahap ke-2  sementara ini akan menyusul dalam waktu dekat ini."


BKM adalah perkumpulan bundo kanduang di mancanegara, yakni Amerika, Eropa, Afrika, Australia dan Asia) yang berpusat di Amerika. BKM sangat muda dalam usia, baru seumur pandemi Covid, namun alhamdulillah telah berbuat relatif banyak dengan usia semuda itu.


BKM adalah srikandi-srikandi yang tak dikenal, berjuang tanpa pamrih menjaga slogan/dasar ke-Minangan yang tak asing lagi,  “ABS-SBK” (Adat Basandi Sara’- Sara’ Basandi Kitabullah), ujar Nurbaini McKosky. 


Itu adalah suatu tantangan yang sangat berat yang harus dihadapi. Apalagi bagi generasi yang lahir dan besar di negara asing, yang beradat dan budaya yang jauh berbeda dari adat dan budaya ketimuran kita, apa lagi dengan adat dan budaya Minangkabau.


Generasi yang begitu akan cepat mengadopsi adat dan budaya dimana mereka berada. Nah di sinilah peran BKM, meneruskan, menjaga dan  melestarikan adat dan budaya Minangkabau dimanapun berada dalam kalangan keluarga Minangkabau.


Menurut dia, bahasa Minang akan musnah bila tidak diperdengarkan lagi. Bila bahasa mati, adat dan budaya pun punah.


Seperti Firman Allah dalam Surat Ar Rum, Allah menciptakan ummatnya berlain-lain bahasa dan warna kulit, semua itu adalah ayat dan bukti kebesaranNya bagi orang-orang yang berfikir. (andi)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update