Notification

×

Iklan

Ahli Geografi ungkap Penyebab Gempa di Pasaman Barat

Sabtu, 26 Februari 2022 | 06:00 WIB Last Updated 2022-02-26T01:43:49Z

Ahli Geografi, Osronita.


Padang, Rakyatterkini.com - Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar) diguncang gempa dengan kekuatan yang cukup besar dengan magnitudo 5,2 dan 6,2. 


Gempa berkekuatan 6,2 magnitudo mengguncang hingga menyebabkan jalan-jalan retak dan rusak, bangunan-bangunan roboh dan porak poranda, bahkan menimbulkan korban manusia.


Kepala Puslitbang Geopark dan Lingkungan Hidup Universitas Taman Siswa (UNITAS) Padang, Ahli Geografi, Osronita, menjelaskan terjadinya gempa bumi ketika dua lempeng bumi tiba-tiba bergeser (strike slip). Permukaan tempat kedua lempeng bergeser disebut patahan.


Lokasi pusat gempa di bawah permukaan bumi disebut hiposentrum, sedangkan lokasi tepat di atas hiposenteum disebut episentrum. 


"Terkait gempa yang terjadi di Pasaman Barat, dari keilmuan geografi lebih melihat kepada kompleksitas. Artinya kita tidak saja melihat gempa bumi secara spasial, atau keruangan tapi juga aspek kelingkungannya," kata Osronita.


Perlu pemahaman secara holistik dalam melihat setiap persoalan yang terjadi. Artinya satu bencana terjadi bisa saja akan muncul bencana lainnya (secondary hazard), perlu kewaspadaan agar tetap bisa terhindar dari bencana.


"Gempa yang tidak bisa diprediksi ini bisa menghancurkan bangunan dan jalan. Ditambah dengan kualitas bangunan tidak tahan terhadap gempa dan ini justru bisa mengakibatkan kerusakan yang parah," jelasnya.


Selain itu juga munculnya aktivitas alam lainya seperti, semburan lumpur, liquifaksi, tanah longsor, runtuhan dan lainnya. 


"Kita berharap masyarakat selalu waspada dalam menghadapi kemungkinan munculnya bencana lain setelah terjadinya gempa bumi seperti aktivitas vulkanik, mengingat Pasaman Barat dilalui oleh salah satu  patahan Sumatera Segmen Angkola yang juga berdekatan dengan gunung api. Artinya ini tenaga tektonik akan berpengaruh terhadap aktifitas vulkanik," ungkapnya. 


Selain itu terkait dengan geopark, Osronita menyampaikan, Pasbar sebagai salah satu embrio geopark di Sumbar yaitu Geopark Talamau.


Gempa bumi yang terjadi saat ini dengan diikuti oleh fenomena alam lainnya menjadi bagian dari "Geohazard" yang nantinya akan membuka peluang bagi periset nasional, atau internasional untuk mempelajari Keunikan Geologi Pasbar," tuturnya.


Menyikapi banyaknya korban akibat gempa itu, sesuai data yang didapat dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB, ada tujuh orang meninggal dunia. Tiga dari Kabupaten Pasaman Barat dan empat orang di Kabupaten Pasaman. Sementara korban luka-luka mencapai 85 orang.


Prodi Geografi UNITAS Padang langsung melakukan aksi penggalangan dana Gempa Bumi Pasaman dan Pasaman Barat  tergabung dalam Himpunan Mahasiswa Geografi (HIMAGEO). 


"Kami bergerak cepat dalam dalam upaya penggalangan dana untuk bantuan korban bencana alam gempa bumi Pasaman dan Pasaman Barat yang akan diserahkan dalam waktu dekat untuk membantu  para korban gempa bumi," tambahnya yang juga sebagai Kaprodi Geografi. (nov)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update