Notification

×

Iklan

Sumbar Tingkatkan Jumlah Masyarakat Tervaksin

Rabu, 03 November 2021 | 22:19 WIB Last Updated 2021-11-03T15:19:51Z

Panglima TNI, Kapolri dan Gubernur Mahyeldi saat rapat evaluasi vaksinasi di auditorium gubernuran.

Padang, Rakyatterkini.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat masih mengandalkan vaksinasi terpusat, di provinsi maupun kabupaten/kota untuk meningkatkan jumlah masyarakat yang mendapatkan suntikan vaksin Covid-19.


"Pelaksanaan vaksinasi terpusat cukup efektif untuk meningkatkan capaian. Pada 30 Oktober 2021 kita lakukan gerakan Sumbar Sadar Vaksin dengan target 100 ribu orang, tercapai 105 ribu lebih, "kata Gubernur Sumbar, Mahyeldi saat memaparkan evaluasi pelaksanaan vaksinasi pada Rapat Forkopimda Provinsi Sumbar bersama Panglima TNI dan Kapolri di Auditorium Gubernuran, Rabu 3 November 2021.


Selain gerakan vaksinasi yang diinisiasi Forkopimda di tingkat provinsi dan kabupaten/kota, vaksinasi terpusat juga digelar oleh berbagai pihak seperti universitas hingga partai politik.


Namun untuk vaksinasi tahap II diakui masih relatif rendah 17,51 persen sehingga menjadi perhatian serius untuk peningkatannya ke depan.


Berdasarkan kabupaten/kota peningkatan capaian vaksinasi signifikan terlihat pada Kota Padang Panjang, Bukittinggi, Sawahlunto dan Kota Padang. Bahkan untuk Padang Panjang, capaian sudah mencapai 79.95 persen sehingga masuk pada PPKM level I.


Sementara daerah yang capaiannya masih rendah diantaranya Agam, Padang Pariaman, Pesisir Selatan, Tanah Datar dan Mentawai. "Ini akan kita dorong dilakukan penguatan bersama Forkopimda," katanya.


Gubernur juga telah menyurati bupati dan wali kota untuk mewajibkan syarat vaksin untuk wisatawan yang ingin masuk ke objek wisata.


Semantara itu Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mengatakan kondisi penyebaran Covid-19 secara umum di Indonesia sudah mulai terkendali. Rata-rata laju harian berada di bawah angka 1000.


Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto mengingatkan beberapa negara di Eropa saat ini memasuki gelombang III Covid-19. Padahal sudah negara maju dengan fasilitas kesehatan yang baik, tenaga kesehatan baik. 


Inggris, Belanda dan Jerman capaian vaksinasinya sudah 65 persen tapi tetap masuk gelombang III. Singapura bahkan sudah 80 persen vaksinasi tetapi masih ada masalah dengan virus varian baru. Ternyata mereka sama dengan kita, melakukan penurunan level, relaksasi kegiatan masyarakat disertai kendornya protokol kesehatan. Ini yang harus menjadi pelajaran bagi kita di Indonesia. Protokol kesehatan tidak boleh kendor, katanya. (adpim)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update