Notification

×

Iklan

Luar Biasa! Pegawai IAIN Bukittinggi Ciptakan Alat Prokes Berbasis IOT

Rabu, 14 Juli 2021 | 21:26 WIB Last Updated 2021-07-14T14:26:46Z

Hendra Nasrul.


Tanah Datar, Rakyatterkini.com - Berjangkitnya pandemi Covid-19, yang menghantui masyarakat Indonesia, membuat civitas kampus membuat inovasi.


Seorang pegawai Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi,   berhasil menciptakan alat pendeteksi protokol kesehatan (prokes) berbasis internet of things (IOT).


Adalah Hendra Nasrul, (42), merancang dan menggagas seperangkat alat pendeteksi protokol kesehatan berbasis IOT yang saat ini sudah terealisasi di pusat pelayanan terpadu pada kampus setempat.


Kepada rakyatterkini, Hendra menceritakan ketertarikannya serta dengan dilatar belakangi oleh disiplin ilmu yang memadai di bidang informatika dan robotik.


Inovasi dari Hendra, tidak hanya satu alat pendeteksi, bahkan ada dua jenis mesin yang berhasil dirancang dan telah diaplikasikan langsung di bagian pelayanan akademis dan mahasiswa (AKAMA).


"Ya ini semua karena hobi dan ketertarikan, lagipula kita ada sedikit ilmu tentang informatika dan robotic."


Ditambahkan, dua jenis alat dari inovasinya itu adalah automatic Portabel Handwash 4 Sensor (APH4S) dan Temperatur Detection Mask Machine (TD2M), semuanya sudah teraplikasi di area pelayanan akademis mahasiswa.


"APH4S merupakan satu alat pintar yang melayani empat dasar prokes yaitu mencuci tangan dengan air, membilas dengan sabun, mengeringkan melalui hair dryer serta penggunaan handsanitizer," kata dia.


Selanjutnya tata cara penggunaan alat ini juga sudah dirancang sedemikian rupa, sehingga ketika ingin mempergunakannya tidak mesti melalui sentuhan tangan setiap kran kontak air, tapi semuanya melalui sensor infrared yang ikut terpasang pada perangkat tersebut.


Menurut Hendra, peralatan yang dibutuhkan untuk pembuatan perangkat ini tidak terlalu sulit, malah cukup sederhana dan gampang untuk didapatkan.


"Bahan membuat alat ini tidak terlalu sulit bahkan terbilang sederhana dan mudah didapatkan, sedangkan program yang digunakan untuk mengendalikan semua alat ini adalah program Arduino yang merupakan ide yang sangat mudah dipelajari siapapun," katanya .


Selanjutnya karya inovasi lainya yang lahir dari tangan Hendra Nasrul adalah alat TD2M yang bisa melakukan pelacakan suhu tubuh seseorang dari jarak enam meter dan peringatan pemakaian masker, ini  merupakan inovasi kedua yang dikembangkannya. 


Menurutnya, TD2M memudahkan informasi pelacakan untuk tubuh seseorang maka alat akan melakukan penge-cek-an suhu tubuhnya, dan setelah dilacak dan diukur, maka secara otomatis data mereka akan tersimpan secara online dalam data realtime.


Rencana selanjutnya adalah bagaimana kedua alat ini lebih inovatif lagi, APH4S akan dikembangkan melalui sumber energi matahari dan perintah suara, sedangkan TD2M akan dilanjutkan dengan sistem buka tutup pintu masuk secara otomatis tergantung suhu tubuhnya.


Hendra Nasrul merupakan lulusan Sarjana S2 di Universitas Putra Indonesia (UPI) Padang dan putra asli Tanjuang Medan, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam.


Inovasi yang dibuatnya selain karena latar belakang pendidikan dan hobi, juga untuk membantu program pemerintah memutus mata rantai penyebaran virus dan penerapan protokol kesehatan.


Menurutnya waktu yang dibutuhkan tidak begitu lama dan modal pembuatan yang tidak sampai Rp5 juta.


"Dengan modal tidak begitu besar, saya berharap inovasi ini terpakai oleh setiap instansi khususnya pelayanan banyak orang sehingga proses penerapan prokes bisa berjalan maksimal, In Syaa Allah saya siap membantu program pemerintahan di bidang ini," katanya. (farid)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update