Notification

×

Iklan

Harimau 'Sipogu' Pasaman Barat Dilepaskan ke Habitatnya

Kamis, 29 Juli 2021 | 20:39 WIB Last Updated 2021-09-06T10:54:22Z

Petugas BKSDA Sumbar membawa harimau untuk dilepaskan ke habitatnya.


Simpang Empat, Rakyatterkini.com - Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Barat lepasliarkan harimau Sumatera ke habibat aslinya di hutan Sipogu, Kecamatan Sungai Aur, Pasaman Barat, Kamis 29 Juli 2021, setelah ditangkap sejak sepuluh hari lalu.


Kepala BKSDA Sumbar Ardi Andono, memberikan apresiasi kepada masyarakat  Pasaman Barat dan pemerintah daerah yang berperan menangkap dan melepasliarkan harimau Sumatera yang masuk perangkat petugas BKSDA beberapa waktu lalu. Dan selama 10 hari harimau tersebut 'diinapkan' di kebun binatang Kinantan Bukittinggi.


"Selama ini orang menolak harimau, sekarang sudah bisa diterima, hidup berdampingan dengan satwa langka ini. Semua itu berkat kerjasama masyarakat adat di kawasan hutan laut tinggal Pasaman Barat," kata dia.


Dia menyebut bahwa dengan tertangkapnya harimau berjenis kelamin betina itu, sebagai simbol bahwa satwa langka itu nyata adanya di laut tinggal. "Saya titipkan harimau ini, saya berharap harimau ini bisa lestari," katanya.


Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Sumbar Yozawardi, juga memberikan apresiasi dalam menyelamatkan satwa harimau Sumatera itu, apalagi populasinya sekarang sudah berkurang karena perburuan.


"Kita berharap setelah dilepas liarkan ke habitatnya di hutan agar memberi rasa aman kepada harimau dan masyarakat. Selama ini tidak ada konflik antara masyarakat dengan harimau. Ini pertama kali di Sumbar kearifkan lokal harimau di lepasliarkan kembali ke hutan," kata Yozawardi.


Bupati Hamsuardi sangat mendukung harimau Sipogi tersebut dilepaskan kembali ke alam setelah ditangkap diperkebunan warga sekitar 10 hari lalu.


"Malam itu masyarakat yang datang kepada saya untuk dilepas, agar harimau hidup di hutan sesuai habitatnya sehingga bisa lestari," kata Hamsuardi.


Dia menyebut harimau juga  mengajarkan anak-anak agar masuk rumah, jika hari sudah malam.  "Di kampung saya menyuruh anak-anak masuk rumah jika sudah malam, adalah dengan mengatakan, awas nanti diterkam harimau. Maka anak-anak berani keluyuran malam," kata Hamsuardi mencontohkan.


Dia menyebut biasa kalau terjadi sesuatu akan menjelang bencana  harimau itu biasanya mengaum memberi pertanda. "Saya sangat sayang kepada binatang. Cacing saja kita tak berani membunuhnya," kata dia. (gjr)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update