Notification

×

Iklan

Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Gubernur Sumbar Ajak Masyarakat Jaga Hutan dan Konsumsi Madu

Kamis, 17 Juni 2021 | 14:39 WIB Last Updated 2021-06-17T07:39:57Z

Gubernur Sumbar, Mahyeldi ajak masyarakat jaga hutan.


Padang, Rakyatterkini.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, di Halaman Kantor Gubernur, Kamis 17 Juni 2021.


Tahun ini, peringatan Hari Lingkungan Hidup mengusung tema "Restorasi Ekosistem". Gubernur Sumbar dalam sambutannya menekankan pentingnya untuk menjaga lingkungan.


"Setiap tahunnya, Hari Lingkungan Hidup Sedunia (HLHS) diperingati pada tanggal 5 Juni. Tahun ini, puncak peringatannya dipusatkan di Pakistan. HLH ke-47 tahun ini mengambil tema Restorasi Ekosistem," kata Gubernur, Mahyeldi membacakan sambutan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK).


Tema Restorasi Ekosistem juga sejalan dengan semangat dan langkah-langkah Indonesia dalam pengelolaan lingkungan dan kehutanan. Sejumlah langkah tersebut diantaranya restorasi dan rehabilitasi hutan dan kawasan guna mendukung upaya mengatasi krisis perubahan iklim. Kemudian, memastikan pengelolaan konservasi dan keanekaragaman hayati secara berkelanjutan.


Tema ini berkaitan dengan Majelis Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang telah mendeklarasikan tahun 2021-2030 sebagai Dekade PBB Restorasi Ekosistem (UN Decade on Ecosystem Restoration). 


Berdasarkan literatur dan informasi dari berbagai ahli, dalam sepuluh tahun kedepan merupakan periode terpenting untuk mencegah bencana akibat perubahan iklim, serta untuk menjaga keanekaragaman hayati.


Dekade Restorasi Ekosistem juga untuk mencegah, menghentikan dan membalikkan degradasi ekosistem di seluruh dunia. Peringatan HLH tahun ini saatnya untuk dapat melakukan penyesuaian berpikir dan bertindak.


Pemerintah juga menempuh upaya dalam pemulihan ekonomi nasional, melalui kegiatan padat karya, penanaman serta rehabilitasi mangrove dan restorasi gambut. Restorasi hutan pun dilakukan untuk mengatasi krisis lingkungan elemen udara, air dan tanah/tutupan lahan. Yang tidak kalah penting yaitu restorasi kelembagaan pengelolaan lingkungan hidup dan kehutanan.


Gubernur Sumbar menyampaikan, secara praktis, restorasi ekosistem dilakukan oleh pemerintah dan masyarakat dalam kurun waktu 2015 hingga saat ini, berupa pemulihan lahan dengan total area tidak kurang dari 4,69 juta ha lahan dipulihkan, termasuk gambut dan mangrove. 


Tujuannya dengan untuk mengembalikan suatu ekosistem hutan terdegradasi menuju kondisi yang semaksimal mungkin mendekati keadaan semula, dalam hal komposisi dan kondisi biodiversitas.


Ekosistem yang lebih sehat, dengan keanekaragaman hayati yang lebih kaya, menghasilkan manfaat yang lebih besar seperti tanah yang lebih subur, hasil kayu dan ikan yang lebih besar, dan simpanan gas rumah kaca yang lebih besar.


Gubernur Mahyeldi menambahkan, lingkungan yang sehat membutuhkan dukungan dan keterlibatan para pemangku kepentingan, khususnya di tingkat lokal, sehingga masyarakat berdaya dalam mengatur dan mengelola lahan tempat mereka dengan lebih baik. 


Selain itu, Gubernur Mahyeldi juga mengajak masyarakat Sumbar untuk mengkonsumsi madu dan budidaya lebah galo galo untuk menjaga kelestarian alam, mengajak masyarakat menjaga hutan dan tanaman, karena lebih ini makannya daun apa saja yang ada di hutan.


Menurutnya, dengan meminum madu galo-galo juga bisa untuk pengobatan covid-19 dan menyehatkan badan dan imunitas sehat dengan minum madu ini. Dengan gerakan minum madu asli ini maka warga Sumbar menjadi sehat dan pejabat pejabat Sumbar juga sehat.


Gubernur  Sumbar bersama Plt. Dirjen Pengendalian yang Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan KLHK, Sigit Reliantoro, menyerahkan penghargaan kepada tiga orang pemenang PROPER yang mewakili perusahaan berperingkat HIJAU yaitu, PT Pertamina (Persero) MOR I DPPU Minangkabau, PT Pertamina (Persero) Pertamina MOR I Terminal Terpadu Teluk Kabung dan PT Agrowiratama.


Selain itu Gubernur Sumbar juga menerima bantuan berupa bibit kelapa dari perusahaan PROPER sebanyak 7.250 yang berasal dari 30 perusahaan guna menunjang program penanaman 1 juta kepala. (adpim)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update