Notification

×

Iklan

Pertumbuhan Ekonomi Sumbar 2020 Menurun hingga 1,19 Persen

Jumat, 09 April 2021 | 16:41 WIB Last Updated 2021-04-09T09:41:51Z

Gubernur Sumbar, Mahyeldi memukul gong tanda dimulainya Musrenbang RKPD 2022


Padang, Rakyatterkini.com - Struktur PDRB Sumatera Barat menurut lapangan usaha pada 2020 masih didominasi pada sektor pertanian sebesar 22,38 persen.


Namun kontribusi sektor pertanian dalam laju pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat relatif menurun dari tahun ke tahun dengan capaian pada tahun 2020 sebesar 1,19 persen.


Beberapa sektor PDRB yang cukup mengalami kontraksi yang dalam pada tahun 2020 antara lain sektor Transportasi dan Pergudangan sebesar minus 16,10 persen.


Sektor penyediaan akomodasi sebesar minus 15,95 persen, sektor perdagangan sebesar minus 1,14 persen dan beberapa sektor lainnya akibat adanya pandemic covid 19. 4. 


Namun di tengah dominannya beberapa sektor yang mengalami kontraksi, terdapat beberapa sektor yang tumbuh secara positif antara lain adalah Sektor Informasi dan komunikasi sebesar 9,76 persen.


Itu disampaikan Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah saat membuka Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Keria Pemerintah Daerah (RKPD) Provinsi Sumatera Barat Tahun 2022 di Hotel Grand Inna, Jumat 9 April 2021.


Gubernur Sumbar katakan, Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) kali ini merupakan rangkaian yang tidak terputus dari pelaksanaan Musrenbang yang telah dilaksanakan di masing-masing kabupaten/kota dari tingkat nagari/desa/kelurahan.


Untuk mengkonkretkan usulan pemerintah kabupaten/kota berdasarkan usulan yang disampaikan secara langsung oleh bupati/wali kota pada saat rakorgub yang diprioritaskan pada 3 sektor strategis daerah yakni pertanian, perdagangan/UMKM dan pariwisata pelaksanaan musrebnbang yang dilaksanakan pada hari ini.


Diceritakan, berdasarkan hasil evaluasi terhadap pencapaian pembangunan di Sumatera Barat pada tahun 2020, dapat disampaikan beberapa hal yakni, Pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat sepanjang tahun 2016 sampai dengan tahun 2019 cederung menurun dan relatif hampir sama dengan capaian Nasional. 


Capaian pada 2019 sebesar 5,05 persen dan akibat adanya pandemic covid 19, maka capaian pertumbuhan ekonomi Sumatera Barat mengalami kontraksi hingga minus 1,5 persen.


Selain itu, struktur perekonomian di Sumatera Barat yang cenderung dominan pada sektor pertanian membuat capaian laju pertumbuhan ekonomi turun secara perlahan-lahan, sehingga perlu adanya upaya restrukturisasi ekonomi dengan secara perlahan-lahan mengalihkan dari semula bertumpu kepada Sumber Daya alam beralih ke sektor perdagangan dan juga jasa yang modern.


Gubernur ingatkan, dengan fokusnya 2022 pada pelaksanaan 3 sektor strategis ini bukan berarti sektor-sektor lainnya diabaikan seperti sektor pendidikan, kesehatan, peningkatan kualitas tenaga kerja dan sektor lainnya. 


Pengendalian dan penanganan pandemi Covid 19 tetap menjadi perhatian. Seluruh pihak karena pemulihan ekonomi juga bergantung bagaimana kemampuan kita untuk mencapai Herd Imunity dengan upaya percepatan vaksinasi pada kelompok sasaran masyarakat yang telah ditargetkan


Dalam pelaksanaan tema RKPD tersebut maka terdapat beberapa langkah langkah strategi yang direncanakan untuk dilakukan dan menjadi prioritas dalam tahun anggaran 2022.


Antara lain, Pengendalian dan penanganan Pandemi Covid 19 yang difokuskan pada upaya, percepatan vaksinasi, optimalisasi Testing, Tracking dan treatment (3T), optimalisasi Perda Nomor 6 Tahun 2020 tentang Adaptasi Kebiasaan Baru. (hms-sumbar)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update