Notification

×

Iklan

Irfianda: Saya tidak Kampanye

Kamis, 20 Desember 2018 | 21:50 WIB Last Updated 2018-12-20T14:50:10Z


Padang - Ketua Majelis Tinggi Kerapatan Adat Alam Minangkabau (MTKAAM) Sumatera Barat, H.Irfianda Abidin, membantah klaim beberapa pihak yang menuduhnya berkampanye dalam acara ‘Sumpah Sati Bukik Marapalam.’ Ia menyorot pemberitaan Harian Singgalang, Rabu (19/12) yang berjudul ‘Gebu Minang Protes Keras Pidato Kampanye Irfianda’.

Ia menyesalkan sikap Boy Lestari dari Gebu Minang, Fauzi Bahar dari IPSI, Sayuti dari LKAAM, dan Sufiarma dari UNP, karena mereka itu tidak hadir dalam acara itu. Ia pun merasa pihak-pihak tersebut tak memiliki hak memvonis dirinya, karena yang berhak adalah Bawaslu.

“Sehingga perlu dipertanyakan AD/ART Gebu Minang, apa target mereka,” katanya kepada Singgalang yang diterima langsung Wakil Pemimpin Redaksi, Sawir Pribadi, Kamis (20/12).
Ia menjelaskan, waktu itu dirinya tidak ada menyebut nama. Apa yang ia sampaikan waktu itu merupakan wujud kepedulian ninik mamak pengulu yang tersandang di pundaknya.

“Saya harus memberikan pencerahan atau pituah kepada anak kemenakan. Saya sebagai caleg DPR-RI juga tidak mengkampanyekan diri saya. Apalagi keempat orang ini punya catatan hitam tentang kasus Siloam, LKAAM memfitnah MTKAAM sebagai PKI, dan sudah saya laporkan pada Polres Dharmasraya. Sementara Sufiarma, merupakan ketua Panpel UNP yang memberikan gelar kepada Megawati,” ungkapnya.

Sementara Fauzi Bahar, menurutnya pernah bercarut di atas pentas dan pernah mengancam dirinya, dengan mengirimkan 5.000 mahasiswa untuk mencarinya.

Ia berharap dengan klarifikasi ini, persoalan menjadi lebih jelas bagi pembaca Harian Singgalang.
“Ini merupakan hak jawab saya sesuai UU Pers 40/1999),” tuturnya.

Sumpah satu Bukik Marapalam, menurutnya tidak hanya sekadar pengukuhan, tapi juga bersifat implementasi. Acara sarat dengan pesan moral yang disampaikan pada anak kemenakan yang hadir.


IKLAN



×
Berita Terbaru Update