Padang, Rakyatterkini.com – Kota Padang mencatat prestasi gemilang dalam bidang kesehatan dengan menempati posisi teratas dalam cakupan imunisasi bayi lengkap dan campak rubela di Provinsi Sumatera Barat. Capaian ini mengungguli 18 kabupaten/kota lainnya di wilayah tersebut.
“Padang menjadi daerah dengan tingkat imunisasi tertinggi untuk beberapa kategori, termasuk imunisasi dasar lengkap pada bayi serta imunisasi campak dan rubela,” ungkap Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Sumbar, Yusmayanti, di Padang, Selasa (1/7).
Mengacu pada data dari Aplikasi Sehat IndonesiaKu (ASIK), cakupan imunisasi bayi lengkap di Kota Padang mencapai 26,5 persen. Angka ini lebih tinggi dibandingkan Kabupaten Pesisir Selatan yang berada di posisi kedua dengan 24,7 persen, dan Kabupaten Solok di peringkat ketiga dengan 24,4 persen.
Yusmayanti menegaskan, pemerataan dan tingginya cakupan imunisasi memiliki peran penting dalam membentuk kekebalan kelompok (herd immunity), yang pada akhirnya akan melindungi masyarakat, khususnya kelompok rentan, dari potensi penyebaran penyakit.
Dari 24 puskesmas yang tersebar di Kota Padang, Puskesmas Air Tawar mencatatkan capaian tertinggi untuk imunisasi bayi lengkap dengan angka 53,6 persen. Sebaliknya, Puskesmas Pauh berada di posisi terbawah dengan hanya 10,3 persen.
Capaian positif juga terlihat pada kategori imunisasi campak rubela. Kota Padang kembali menempati posisi pertama dengan cakupan 30,3 persen. Disusul oleh Pesisir Selatan (27,6 persen) dan Kabupaten Solok (25,9 persen).
Untuk kelompok anak di bawah usia dua tahun (baduta), Kabupaten Sijunjung menjadi daerah dengan cakupan tertinggi, yakni 18,9 persen. Diikuti oleh Kabupaten Solok (14,5 persen) dan Kota Padang (14,2 persen). Meski berada di posisi ketiga secara umum, Puskesmas Air Tawar di Kota Padang kembali menunjukkan kinerja terbaik dengan cakupan imunisasi baduta mencapai 52,4 persen. Sementara itu, Puskesmas Lubuk Buaya dan Pauh mencatat capaian terendah, masing-masing 1,3 persen.
Secara keseluruhan, tingginya angka imunisasi di Kota Padang menurut Yusmayanti merupakan bukti nyata komitmen dan kerja keras pemerintah daerah melalui Dinas Kesehatan dalam memperkuat sistem perlindungan kesehatan anak melalui imunisasi dasar lengkap.
“Imunisasi terbukti efektif mencegah lebih dari 25 jenis penyakit, menyelamatkan antara dua hingga tiga juta jiwa setiap tahun secara global, serta berkontribusi dalam mengurangi resistensi antibiotik dengan mencegah infeksi sejak dini,” ujarnya.
Yusmayanti menambahkan, setiap individu yang menerima imunisasi akan membentuk antibodi spesifik terhadap penyakit tertentu. Jika cakupan imunisasi merata dan tinggi, maka terbentuklah kekebalan kelompok yang mampu melindungi seluruh lapisan masyarakat.(da*)