Notification

×

Iklan

Eksplorasi Iman dan Kemanusiaan di "Cara Kerja Tuhan"

Minggu, 06 Juli 2025 | 21:00 WIB Last Updated 2025-07-06T14:58:03Z

Cara Kerja Tuhan


Padang, Rakyatterkini.com – Penulis Maulidan Rahman Siregar kembali menyapa dunia sastra Indonesia melalui karya terbarunya berjudul *Cara Kerja Tuhan*, sebuah antologi cerpen yang menelusuri beragam dimensi kehidupan manusia dari sudut pandang spiritual yang tidak biasa.

Buku setebal 140 halaman ini telah beredar dan tersedia di Pustaka Steva, Padang, Sumatera Barat. Lewat karya ini, Siregar menghadirkan pengalaman membaca yang reflektif dan menggugah jiwa, khususnya bagi para pencinta sastra yang mendambakan kedalaman makna dalam sebuah cerita.

Terdiri dari 25 cerita pendek, *Cara Kerja Tuhan* mengangkat tema-tema universal seperti cinta, kehilangan, luka, absurditas, dan pertanyaan-pertanyaan eksistensial yang kerap hadir dalam kehidupan sehari-hari. Gaya naratif yang digunakan berani dan penuh kejutan—terkadang menggelitik, terkadang getir, namun selalu mengandung perenungan.

Tokoh-tokoh dalam cerita ini jauh dari sosok klise. Ada seekor babi yang memunculkan kontroversi, seorang atheis yang tetap tekun menunaikan ibadah, hingga figur ibu tangguh yang mempertaruhkan segalanya demi masa depan anak-anaknya. Lewat tokoh-tokoh tersebut, Siregar mempertanyakan kembali batas-batas keyakinan dan norma yang selama ini dianggap tak tergoyahkan.

Cerita pembuka dalam buku ini menawarkan perenungan mendalam tentang waktu, harapan, dan kematian—disampaikan dalam suasana yang justru sarat dengan kedamaian. Salah satu cerita yang paling banyak dibicarakan adalah cerita ke-22, yang memuat kutipan kontroversial: *“Menjadi babi saja sudah haram.”* Kalimat tersebut bukan untuk mengguncang keyakinan, melainkan untuk mengajak pembaca menelaah kembali makna dari larangan dan nilai-nilai yang mereka yakini.

Narasi cinta juga muncul dalam bentuk yang tidak biasa. Salah satu karakter lelaki kehilangan cinta dan memilih menjadi atheis, namun tetap melakukan salat, mengaji, bahkan berdoa. Dalam dunia Siregar, iman dan keraguan tak saling meniadakan, melainkan berdampingan sebagai refleksi dari dinamika batin manusia.

Ruang lingkup persoalan yang diangkat dalam buku ini sangat luas—dari problematika agama, sosial, politik, hingga refleksi seputar dunia kepenulisan itu sendiri. Gaya bahasa Siregar tetap mempertahankan ciri khas puitisnya, menjadikan setiap cerita sebagai karya seni yang sarat nuansa dan emosi.

Respons pembaca pun cenderung positif. Cerita-cerita dalam buku ini dinilai sangat dekat dengan realitas karena mengambil latar dari kota-kota yang familiar, namun disajikan dalam kondisi ekstrem yang memaksa pembaca untuk berpikir lebih dalam.

Meski relatif tipis, buku ini bukan bacaan ringan yang bisa dituntaskan dalam sekali duduk. Sebaliknya, setiap cerpen mengandung lapisan makna yang menuntut perenungan, bahkan kadang terasa menegangkan atau menusuk.

*Karya ini sangat direkomendasikan bagi mereka yang menggemari gaya penulisan sekelas Eka Kurniawan, namun menginginkan sentuhan yang lebih tenang dan kontemplatif.* Maulidan Rahman Siregar berhasil menyusun cerita-cerita padat yang tetap memikat secara estetik dan spiritual.

*Cara Kerja Tuhan* bukan hanya berbicara soal konsep ketuhanan, tapi juga menyibak wajah kemanusiaan yang dipenuhi cinta, kehilangan, kebimbangan, dan kepercayaan yang terus diuji.

Pihak Pustaka Steva mengonfirmasi bahwa buku ini telah tersedia untuk umum dan mengimbau masyarakat yang berminat untuk segera melakukan pemesanan, mengingat antusiasme yang tinggi dari para penikmat sastra tanah air.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update