 |
| Wali Kota Solok Ramadhani Kirana Putra saat mengikuti Verifikasi |
Solok, Rakyatterkini.com – Pemerintah Kota Solok, Sumatera Barat, terus menunjukkan komitmen kuat untuk mewujudkan Kota Layak Anak (KLA) melalui peningkatan layanan publik yang ramah anak dan pelibatan aktif berbagai pihak dalam perlindungan serta pemenuhan hak-hak anak.
Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, menyampaikan bahwa langkah tersebut telah dimulai sejak 16 September 2016, ketika Kota Solok secara resmi mendeklarasikan diri sebagai Kota Layak Anak bertepatan dengan peringatan Hari Anak Nasional tingkat kota.
“Sejak deklarasi itu, kami konsisten melakukan upaya konkret, mulai dari penguatan regulasi, penyediaan fasilitas publik yang ramah anak, hingga pelibatan masyarakat, dunia usaha, dan media dalam proses pembangunan,” ujar Ramadhani, Rabu (18/6).
Sejumlah program dan inovasi telah dijalankan, seperti penerbitan peraturan daerah mengenai perlindungan perempuan dan anak, pembangunan ruang bermain ramah anak, penerapan sekolah dan puskesmas ramah anak, serta penguatan lembaga layanan keluarga seperti Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) dan Lembaga Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3).
Pemerintah kota juga aktif mencegah perkawinan usia anak, menangani kekerasan berbasis gender, serta menurunkan angka stunting dengan pendekatan kolaboratif bersama lintas sektor dan organisasi masyarakat sipil.
Kini, Kota Solok telah memiliki berbagai elemen pendukung KLA, seperti forum anak yang aktif, Satgas Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA), serta aktivis Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat (PATBM) di seluruh kelurahan.
“Kami juga menjalin kemitraan dengan rumah sakit, lembaga vertikal, dan organisasi masyarakat untuk memperkuat koordinasi dalam penanganan kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan,” tambahnya.
Dalam evaluasi tahunan yang dilakukan oleh Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (KemenPPPA), Kota Solok menunjukkan capaian yang terus meningkat. Setelah meraih predikat KLA Tingkat Pratama pada 2017 dan 2018, kemudian naik ke Tingkat Madya pada 2019, Solok berhasil mempertahankan predikat Tingkat Nindya selama tiga tahun berturut-turut dari 2021 hingga 2023.
Ramadhani menekankan bahwa pencapaian ini bukanlah titik akhir, melainkan bagian dari proses berkelanjutan dalam menciptakan lingkungan yang aman, inklusif, dan mendukung tumbuh kembang anak.
Baru-baru ini, Pemkot Solok mengikuti Verifikasi Lapangan Hybrid (VLH) untuk evaluasi KLA Tahun 2025 yang dilakukan secara daring dari Ruang Zarhismi Ajiz, Balai Kota Solok, Selasa (17/6). Proses verifikasi ini dilakukan oleh tim dari KemenPPPA.
“Kami menyambut baik hasil evaluasi dan masukan yang diberikan oleh tim verifikator. Ini akan menjadi dasar penting untuk memperkuat langkah-langkah ke depan,” ucap Ramadhani.
Pemkot berharap, evaluasi tahun ini dapat semakin memperkokoh posisi Kota Solok sebagai daerah yang konsisten membangun masa depan anak melalui kebijakan yang inklusif, berkelanjutan, dan berpihak pada kepentingan terbaik anak.(da*)
