Notification

×

Iklan

Serangan AS Gagal Hentikan Program Nuklir Iran

Kamis, 26 Juni 2025 | 07:37 WIB Last Updated 2025-06-26T03:39:05Z

Sumber intelijen menyebutkan serangan AS gagal menghancurkan program nuklir Iran 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Kabar mengenai kegagalan serangan militer Amerika Serikat terhadap fasilitas nuklir Iran tengah menjadi sorotan. Berdasarkan informasi dari sejumlah sumber intelijen, serangan yang dilakukan pada Minggu (22/6/2025) tersebut dinilai tidak berhasil sepenuhnya menghentikan program nuklir Iran. Serangan itu hanya mampu menunda aktivitas pengayaan uranium selama beberapa bulan.

Sejumlah pejabat Israel bahkan menyebut bahwa Iran kemungkinan telah berhasil memindahkan sekitar 400 kilogram uranium dari fasilitas nuklir Fordow dan lokasi lainnya sebelum serangan dilancarkan.

Pemerintah AS, termasuk Presiden Donald Trump, menanggapi laporan tersebut dengan keras. Juru Bicara Gedung Putih, Karoline Leavitt, menegaskan bahwa tidak ada indikasi kuat yang menunjukkan uranium telah dipindahkan sebelum serangan.

“Saya pastikan, Amerika Serikat tidak memiliki bukti bahwa uranium tersebut telah dipindahkan sebelumnya, sebagaimana yang keliru diberitakan,” ujar Leavitt dalam wawancara dengan Fox News.

Ia juga menambahkan bahwa ada kemungkinan material uranium tersebut kini tertimbun di bawah reruntuhan fasilitas nuklir akibat serangan besar-besaran yang dilakukan.

Sementara itu, Wakil Presiden AS JD Vance menyatakan bahwa pemerintah akan segera melakukan pembahasan intensif terkait nasib uranium tersebut bersama pejabat Iran.

“Kami akan mengupayakan dialog dalam beberapa minggu ke depan untuk memastikan langkah yang akan diambil terkait bahan bakar nuklir itu,” kata Vance kepada ABC News.

Di sisi lain, Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA), Rafael Grossi, menyampaikan kepada stasiun televisi France 2 bahwa pihaknya belum dapat mengonfirmasi kondisi terakhir uranium milik Iran. Ia mengungkapkan bahwa sejak konflik pecah pada 13 Juni, IAEA kehilangan akses pemantauan terhadap bahan nuklir yang telah diperkaya itu.

Grossi pun enggan memberikan spekulasi mengenai apakah uranium tersebut telah dipindahkan atau tidak.

“Kami telah kehilangan visibilitas terhadap material itu sejak perang dimulai. Saya tidak ingin menimbulkan persepsi seolah-olah uranium tersebut telah hilang atau disembunyikan,” jelasnya.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update