Notification

×

Iklan

Rudal Iran Hantam Haifa, 17 Terluka

Sabtu, 21 Juni 2025 | 17:44 WIB Last Updated 2025-06-21T10:44:00Z

Rudal Iran Hantam Haifa


Jakarta, Rakyatterkini.com – Ketegangan antara Iran dan Israel kembali mengundang perhatian dunia setelah serangan rudal menghantam kota Haifa, Israel, pada Jumat (20/6). Eskalasi konflik yang telah berlangsung lebih dari sepekan ini kian mengkhawatirkan, dengan aksi saling serang yang berpotensi menyeret kawasan Timur Tengah ke jurang krisis yang lebih luas.

Sedikitnya 17 orang dilaporkan mengalami luka-luka dalam insiden tersebut, termasuk seorang remaja laki-laki berusia 16 tahun yang dilaporkan mengalami cedera serius akibat serpihan ledakan. Tim medis darurat bergerak cepat mengevakuasi para korban ke Rumah Sakit Rambam di Haifa.

**Gedung yang terkena dampak diketahui dalam kondisi kosong saat serangan terjadi.** Petugas penyelamat dan tenaga medis segera mengamankan lokasi, memastikan tidak ada korban tambahan. Setelah situasi dinyatakan relatif kondusif, warga diperbolehkan meninggalkan tempat perlindungan yang sebelumnya disiagakan.

*Serangan Balasan dan Eskalasi Terbaru

Serangan dari Iran tersebut diyakini sebagai bentuk balasan atas operasi militer Israel yang menargetkan sejumlah lokasi strategis di Iran dalam beberapa hari terakhir. Serangan udara Israel disebut menyasar fasilitas penting seperti pusat produksi rudal dan jaringan komunikasi di Tehran.

Salah satu insiden yang menyita perhatian adalah tewasnya seorang ilmuwan nuklir Iran dalam serangan yang terjadi di kawasan Gisha, Tehran. Sebuah rumah sakit di ibu kota juga dilaporkan mengalami kerusakan, termasuk enam unit ambulans yang tak bisa beroperasi. Meskipun begitu, belum ada laporan korban jiwa dari warga sipil di lokasi tersebut.

*Gelombang Protes dan Suara Solidaritas di Iran

Menanggapi agresi tersebut, ribuan warga Iran menggelar unjuk rasa selepas salat Jumat sebagai bentuk solidaritas dan penolakan atas serangan yang mereka nilai sebagai pelanggaran kedaulatan negara. Meskipun pemerintah Iran belum mengeluarkan pernyataan resmi yang komprehensif, gelombang protes ini mencerminkan semangat nasionalisme dan sikap bertahan rakyat terhadap ancaman eksternal.

Iran menegaskan bahwa langkah militernya bersifat defensif dan merupakan respons atas serangan sebelumnya. Negara tersebut juga menekankan bahwa mereka tidak berniat memperluas konflik, namun siap membela diri dari segala bentuk ancaman terhadap integritas dan keamanan nasional.

Target Israel: Simbol Kekuatan Iran

Pemerintah Israel menyatakan akan melanjutkan serangan terhadap infrastruktur militer dan simbol kekuasaan Iran, termasuk Garda Revolusi dan organisasi paramiliter Basij. Langkah ini diklaim sebagai strategi untuk “melemahkan kekuatan lawan dari dalam”.

Namun, kebijakan ini memicu kekhawatiran. Sejumlah pihak menilai tindakan tersebut bisa memperburuk situasi kemanusiaan dan membawa dampak jangka panjang yang merugikan, terutama bagi warga sipil yang tidak terlibat dalam konflik.

Kekhawatiran Internasional dan Seruan Perdamaian

Komunitas internasional menyerukan deeskalasi dan mendesak kedua belah pihak untuk menahan diri. Beberapa organisasi kemanusiaan menyampaikan keprihatinan mendalam atas potensi krisis yang lebih besar jika konflik terus berlanjut, mengingat dampaknya yang meluas terhadap infrastruktur dan keselamatan warga sipil.

Pengamat politik Timur Tengah menyatakan bahwa konflik ini tidak bisa disederhanakan sebagai sekadar pertikaian dua negara. Kompleksitas historis, kepentingan geopolitik, dan dinamika dalam negeri masing-masing turut memperkeruh situasi, sehingga upaya diplomasi menjadi kunci untuk meredam ketegangan.

Menuju Perdamaian atau Jalan Panjang Ketegangan?

Konflik antara Iran dan Israel kini tak lagi sekadar adu kekuatan militer. Eskalasi yang terjadi menjadi refleksi dari ketegangan ideologis dan perebutan pengaruh regional yang telah berlangsung lama. Meskipun Iran mengklaim posisinya adalah mempertahankan diri, kondisi saat ini menuntut solusi diplomatik yang lebih nyata dan efektif.

Dunia menyaksikan fase baru dalam konflik Iran-Israel—sebuah fase yang menguji tidak hanya ketahanan kedua negara, tetapi juga kemampuan masyarakat internasional dalam mencegah krisis yang bisa berdampak global.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update