Notification

×

Iklan

Proyek Raksasa Bisa Geser Poros Planet

Selasa, 24 Juni 2025 | 19:55 WIB Last Updated 2025-06-24T12:55:00Z

Bendungan Tiga Ngarai

Jakarta, Rakyatterkini.com – Dari gedung pencakar langit hingga bendungan raksasa, ambisi manusia untuk membangun struktur megah tidak hanya mengubah wajah bumi, tetapi juga membawa dampak terhadap karakter fisik planet ini. 

Salah satu temuan terbaru NASA mengungkap bahwa Bendungan Tiga Ngarai di Tiongkok—proyek pembangkit listrik tenaga air terbesar di dunia—dapat memengaruhi rotasi Bumi dalam cara yang sebelumnya tak pernah dibayangkan.

Bendungan Tiga Ngarai bukan sekadar prestasi teknik luar biasa, tetapi juga contoh nyata bagaimana proyek infrastruktur berskala besar dapat menimbulkan dampak terhadap sistem alami planet. Selama bertahun-tahun, ide bahwa manusia bisa memengaruhi pergerakan Bumi terdengar tidak masuk akal. Namun, dengan perubahan distribusi massa yang ditimbulkan oleh bendungan tersebut, hal itu kini menjadi kenyataan ilmiah.

Dengan kapasitas tampung hingga 10 triliun galon air, bendungan ini mampu menggeser distribusi massa Bumi secara halus namun signifikan. Efeknya? Hari di Bumi bisa menjadi lebih pendek, meski hanya sebesar 0,06 mikrodetik. Meski sangat kecil, angka ini tetap menjadi indikator penting bahwa tindakan manusia memiliki pengaruh terhadap ritme planet.

Konsep bahwa struktur buatan dapat mengubah dinamika planet sudah lama menjadi bahan kajian para ilmuwan. NASA menyebut bahwa bahkan gempa bumi dapat memengaruhi rotasi Bumi. Misalnya, gempa besar yang terjadi pada tahun 2004 diketahui memperpendek durasi hari hingga 2,68 mikrodetik karena perubahan struktur dalam Bumi.

Fenomena serupa terjadi pada Bendungan Tiga Ngarai, di mana penampungan air dalam jumlah besar menggeser massa secara perlahan dan berkontribusi terhadap perubahan kecil dalam sistem waktu Bumi.

Meski dampaknya tampak sepele, pergeseran mikrodetik ini berpotensi menimbulkan implikasi yang lebih besar dalam jangka panjang. Akumulasi perubahan ini bisa memengaruhi sistem navigasi global seperti GPS yang sangat bergantung pada ketepatan waktu tinggi, hingga cara kita memahami waktu itu sendiri.

Selain berfungsi sebagai penyedia energi, Bendungan Tiga Ngarai juga berperan dalam mengubah keseimbangan massa planet. Hal ini berdampak pada banyak aspek, mulai dari pola cuaca global hingga kestabilan sistem pengukuran waktu.

Namun, meskipun dampaknya begitu besar terhadap lingkungan dan sistem planet, efektivitas bendungan dalam memenuhi kebutuhan energi ternyata tidak sesuai harapan. Mengutip laporan Glassalmanas, bendungan yang dirancang untuk memasok hingga 10% kebutuhan energi Tiongkok kini hanya menyumbang sekitar 3%. Ketimpangan ini menyoroti betapa rumitnya hubungan antara pembangunan infrastruktur besar dan dampaknya terhadap alam.

Semakin banyak proyek raksasa yang dibangun manusia, semakin penting untuk memahami konsekuensi yang tak terduga. Fokus utama biasanya tertuju pada manfaat jangka pendek—seperti energi dan pengendalian banjir—tetapi dampak jangka panjang terhadap rotasi Bumi, iklim, hingga sistem teknologi global masih memerlukan pemahaman lebih dalam.

Penelitian dari NASA tentang perubahan kecil namun signifikan dalam rotasi Bumi menjadi pengingat bahwa segala hal di dunia ini saling terhubung. Saat umat manusia terus menantang batas-batas teknologi dan pembangunan, penting untuk menyertakan pertimbangan terhadap dampak-dampak tersembunyi yang mungkin ditimbulkan bagi bumi yang kita tinggali. (da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update