Notification

×

Iklan

Pendidikan Keagamaan Harus Terkoordinasi, Kemenag Sawahlunto: Hindari Tumpang Tindih Lembaga

Senin, 23 Juni 2025 | 14:30 WIB Last Updated 2025-06-23T07:30:00Z

Kakanmenag Sawahlunto, Dedi Wandra.

Sawahlunto, Rakyatterkini.com – Kepala Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Kota Sawahlunto, Dr. H. Dedi Wandra, menegaskan pentingnya koordinasi dan pemahaman menyeluruh dalam pelaksanaan pendidikan keagamaan di tengah masyarakat. 

Pernyataan tersebut disampaikan saat menghadiri kegiatan Wisuda Tahfiz, Baralek Surau, dan Khatam Alquran yang digelar di Masjid At-Taubah, Guguk Cubadak, Desa Bukik Gadang, Kecamatan Talawi, Minggu (22/6/2025).

Dedi Wandra menyampaikan setiap jenis lembaga pendidikan Islam, seperti Taman Pendidikan Alquran (TPQ), Rumah Tahfiz Alquran (RTQ), dan Madrasah Diniyah Takmiliyah (MDT) memiliki peran, pendekatan, dan regulasi yang berbeda serta telah diatur secara resmi melalui Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Islam.

"TPQ melaksanakan program khatam Alquran, RTQ fokus pada wisuda tahfiz, dan MDT mengajarkan fiqih, hadis, tarikh, dan sebagainya berdasarkan kurikulum dari Kemenag,” jelasnya.

Karena itu, ia mengimbau agar tidak terjadi tumpang tindih antar-lembaga dalam menjalankan programnya masing-masing. Koordinasi antara lembaga dan pemahaman akan peran masing-masing menjadi kunci agar pendidikan keagamaan di masyarakat berjalan harmonis dan efektif.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Sawahlunto, Fadhli Rifenta, turut memberikan tausiah yang menekankan pentingnya pendidikan tidak hanya bagi anak-anak, tapi juga bagi orang tua sebagai sumber keteladanan.

“Doa kita bukan hanya untuk anak yang saleh, tetapi agar pasangan hidup dan keturunan kita menjadi penyejuk hati,” ujar Fadhli, mengutip ayat Alquran: “Rabbana hablana min azwajina wa dzurriyyatina qurrata a'yun.”

Fadhli yang merupakan alumni Pondok Modern Gontor itu mengingatkan, pendidikan terbaik dimulai dari rumah, dan orang tua harus menjadi contoh nyata dalam akhlak, ibadah, dan kedisiplinan.

Wali Kota Sawahlunto, Riyanda Putra, memberikan apresiasi kepada para santri yang telah menuntaskan hafalan dan bacaan Alquran. Ia menekankan khatam bukanlah garis akhir, melainkan awal dari perjalanan panjang dalam mendalami isi dan makna Alquran.

“Jangan berhenti belajar hanya karena sudah khatam. Justru ini adalah awal dari memahami dan mengamalkan isi Alquran dalam kehidupan sehari-hari,” pesan Riyanda.

Ia juga menyampaikan apresiasi kepada para orang tua, guru, dan pengurus masjid yang telah membimbing anak-anak dengan penuh dedikasi dalam pendidikan agama sejak dini.

Acara Wisuda Tahfiz yang dirangkaikan dengan Baralek Surau dan Khatam Alquran ini menjadi momentum spiritual yang hangat dan membahagiakan. Ratusan warga memadati Masjid At-Taubah dalam suasana religius dan penuh kekeluargaan. Anak-anak yang telah menyelesaikan hafalan dan bacaan Alquran diberi penghargaan sebagai bentuk apresiasi dan motivasi.

Dengan kegiatan seperti ini, masyarakat Talawi, khususnya Guguk Cubadak, menunjukkan semangat kolektif dalam membangun generasi Qurani sekaligus menjaga kekompakan sosial melalui pendidikan agama berbasis komunitas. (ris1)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update