Notification

×

Iklan

Galaxy S25 Edge Seret Penjualan, Produksi Dipangkas

Senin, 23 Juni 2025 | 01:44 WIB Last Updated 2025-06-22T18:44:00Z

Samsung Galaxy S25 Edge.


Jakarta, Rakyatterkini.com – Upaya Samsung untuk mempopulerkan ponsel pintar ultra-tipis tampaknya menemui hambatan, menyusul laporan terbaru mengenai Galaxy S25 Edge. Hanya beberapa pekan setelah dirilis, perusahaan teknologi asal Korea Selatan itu dikabarkan telah memangkas produksi model tersebut—tanda bahwa respons pasar terhadap perangkat ini belum sesuai harapan.

Galaxy S25 Edge yang meluncur pada Mei lalu hadir dengan bodi titanium setebal hanya 5,8 mm, menjadikannya salah satu smartphone tertipis yang pernah dibuat oleh Samsung. Namun, desain tipis tersebut rupanya belum mampu mendongkrak angka penjualan secara signifikan. Mengutip laporan dari *The Elec*, Samsung secara drastis mengurangi volume produksi untuk bulan Juni, langkah yang jarang terjadi untuk produk flagship yang biasanya dijagokan dalam tiga bulan pertama peluncuran.

Secara internal, Galaxy S25 Edge awalnya dirancang sebagai pengganti potensial lini “Plus” dalam seri Galaxy S26 mendatang, yang penjualannya dinilai kurang memuaskan. Namun dengan rendahnya minat awal terhadap S25 Edge, perusahaan kemungkinan harus mengevaluasi kembali strategi tersebut. Rancangannya yang sangat ramping ternyata membawa konsekuensi, terutama dalam hal kapasitas baterai dan manajemen suhu—dua hal penting yang sangat diperhatikan konsumen saat ini.

Menurut laporan dari *Gizmochina*, kurangnya minat terhadap S25 Edge mencerminkan tren yang lebih luas di pasar smartphone: penampilan menarik tidak selalu mengalahkan performa. Konsumen masa kini lebih menuntut perangkat dengan baterai besar, sistem pendinginan optimal, dan performa tinggi untuk mendukung aktivitas berat seperti bermain game dan multitasking. Dalam konteks itu, desain ultra-tipis tampaknya lebih cocok sebagai produk niche ketimbang pilihan utama pasar.

Situasi ini mengingatkan pada tantangan yang dihadapi Apple dengan Vision Pro—sebuah perangkat canggih namun kesulitan menembus pasar luas karena harga tinggi dan keterbatasan fungsional.

Sementara itu, Samsung tampaknya mulai mengalihkan fokus ke segmen ponsel lipat. Perusahaan meningkatkan target produksi Galaxy Z Fold 7 dan Z Flip 7 untuk pasar Amerika Serikat, dari 400.000 menjadi 600.000 unit pada Juni. Dari angka tersebut, Galaxy Z Fold 7 diperkirakan menyumbang 440.000 unit, sebagian besar sebagai respons atas kebijakan tarif yang akan diberlakukan.

Kini, masa depan desain Edge masih belum pasti. Samsung dihadapkan pada pilihan penting: melanjutkan eksplorasi desain tipis atau menerima bahwa preferensi pasar saat ini lebih condong pada kinerja dan daya tahan dibandingkan estetika ekstrem.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update