 |
| Anandya Dipo |
Padang, Rakyatterkini.com – Kepengurusan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumatera Barat hingga kini masih berada dalam ketidakjelasan, memunculkan kekhawatiran atas kelangsungan pembinaan sejumlah cabang olahraga di daerah tersebut.
Situasi ini dinilai berisiko menghambat persiapan atlet, terutama menjelang Pekan Olahraga Nasional (PON) Khusus Beladiri 2025 yang akan berlangsung pada Oktober mendatang di Kudus, Jawa Tengah.
Sebanyak 10 cabang olahraga beladiri dari Sumatera Barat dijadwalkan ambil bagian dalam ajang nasional tersebut. Namun hingga pertengahan tahun ini, belum tampak adanya persiapan yang solid dan sistematis dari kontingen daerah.
Wakil Bendahara Umum Federasi Olahraga Karate-Do Indonesia (Forki) Sumbar, Anandya Dipo Pratama, SH, menyampaikan keprihatinannya atas lambannya respons Pemerintah Provinsi terhadap kekosongan struktur kepengurusan KONI Sumbar.
Ia menilai, perlu ada langkah cepat dan tegas dari pemerintah daerah agar roda pembinaan olahraga di Sumatera Barat dapat terus berjalan dan para atlet tidak terbengkalai.
“Pemerintah Provinsi harus segera mengambil inisiatif untuk menyelenggarakan Musyawarah Provinsi (Musprov) guna membentuk kepengurusan baru KONI Sumbar,” tegas Anandya.
Ia mengingatkan bahwa tanpa kepastian dan struktur yang jelas, pembinaan atlet akan terganggu, dan Sumbar bisa kehilangan momen penting menjelang berbagai kejuaraan nasional yang dijadwalkan dalam semester kedua tahun ini.
Anandya juga mengajak pengurus KONI Sumbar yang saat ini menjabat agar bersikap terbuka dan bijak, serta berharap dalam waktu sebulan ke depan sudah ada langkah konkret untuk mempersiapkan pelaksanaan Musprov demi kemajuan dunia olahraga Sumatera Barat dan keberlangsungan karier para atletnya.(da*)
