Notification

×

Iklan

Cuaca Ekstrem Saudi, Jemaah Diminta Jaga Kesehatan

Senin, 16 Juni 2025 | 18:47 WIB Last Updated 2025-06-16T11:47:00Z

Kepala Bidang Kesehatan (Kabid) PPIH Arab Saudi Mohammad Imran.


Jakarta, Rakyatterkini.com – Kementerian Kesehatan kembali mengingatkan jemaah haji asal Indonesia untuk tetap waspada terhadap risiko penularan COVID-19, khususnya bagi yang mengalami gejala batuk dan pilek selama berada di Arab Saudi maupun setelah kembali ke Tanah Air.

Kepala Bidang Kesehatan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi, Mohammad Imran, mengungkapkan bahwa hingga pekan ke-23 tahun 2025, tercatat sebanyak 178 kasus positif COVID-19 di Indonesia.

“Bagi jemaah yang menunjukkan gejala seperti batuk atau flu, kami imbau untuk tetap mengenakan masker, rajin mencuci tangan, dan segera melaporkan riwayat perjalanannya kepada petugas kesehatan,” ujar Imran dari Makkah, Minggu (15/6).

Ia juga mengingatkan pentingnya menjaga kebugaran tubuh, terutama menjelang kepulangan ke Indonesia atau saat perpindahan dari Makkah ke Madinah. Suhu ekstrem yang saat ini melanda wilayah Arab Saudi, yakni mencapai 45°C di Makkah dan 47°C di Madinah dengan kelembapan di bawah 15 persen, berpotensi menimbulkan gangguan kesehatan seperti dehidrasi, heatstroke, serta memperburuk kondisi penderita penyakit kronis seperti hipertensi, diabetes, dan gangguan jantung.

“Cuaca panas yang sangat berbeda dengan Indonesia bisa memicu kondisi akut, terutama bagi jemaah yang memiliki penyakit bawaan,” lanjutnya.

Data dari PPIH mencatat, hingga hari ke-44 pelaksanaan ibadah haji, sebanyak 72 ribu jemaah telah mendapatkan layanan rawat jalan di kelompok terbang (kloter). Tiga keluhan terbanyak yang ditemui adalah infeksi saluran pernapasan atas (ISPA), tekanan darah tinggi, dan diabetes. Sementara itu, sebanyak 238 jemaah dirawat di rumah sakit Arab Saudi, mayoritas karena pneumonia, diabetes dengan komplikasi, serta penyakit jantung koroner.

Imran juga mengimbau jemaah agar tidak memaksakan diri melakukan ibadah yang berat seperti umrah sunnah berulang atau menjalankan Arbain. Ia menyarankan untuk membatasi aktivitas di luar ruangan, khususnya pada pukul 10.00 hingga 16.00 waktu setempat.

“Gunakan pelindung seperti payung, semprotan wajah, dan selalu bawa air minum jika memang harus keluar di siang hari. Untuk jemaah lanjut usia dan yang memiliki komorbid, sebaiknya fokus pada ibadah ringan seperti zikir, membaca Al-Qur’an, atau bersedekah,” ujarnya.

Ia juga mengingatkan pentingnya pemeriksaan kesehatan rutin minimal seminggu sekali, serta disiplin dalam mengonsumsi obat sesuai anjuran dokter.

Sebagai penutup, Imran menegaskan bahwa jemaah yang sudah kembali ke Indonesia dan mengalami gejala seperti demam, batuk, pilek, serta sesak napas dalam waktu 14 hari setelah kepulangan, agar segera memeriksakan diri ke fasilitas kesehatan terdekat untuk mendapatkan penanganan yang tepat.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update