Notification

×

Iklan

Bulog Sumbar Targetkan Serap 33 Ribu Ton Jagung 2025

Kamis, 26 Juni 2025 | 06:33 WIB Last Updated 2025-06-25T23:33:00Z

Ilustrasi tanaman jagung.


Padang, Rakyatterkini.com – Perum Bulog Wilayah Sumatera Barat mulai mengimplementasikan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 10 Tahun 2025 mengenai pengadaan dan pengelolaan jagung dalam negeri. Pada tahun 2025, Bulog menargetkan penyerapan jagung sebanyak 33 ribu ton.

Langkah ini merupakan bagian dari program nasional yang dicanangkan Presiden Prabowo Subianto, yaitu penyerapan satu juta ton jagung untuk memperkuat ketahanan pangan sekaligus meningkatkan kesejahteraan petani.

Kepala Bulog Wilayah Sumatera Barat, Darma Wijaya, menyatakan antusiasmenya dalam menjalankan arahan presiden tersebut. “Kami sangat bersemangat dalam mendukung program ini karena tujuannya jelas, yakni meningkatkan kesejahteraan petani di Sumatera Barat,” ujarnya di Padang, Selasa (24/6/2025).

Hingga saat ini, Bulog Sumbar telah mulai menyerap jagung dari petani dengan realisasi awal sekitar 10 ton. Untuk mencapai target 33 ribu ton, Bulog akan memperkuat kerja sama dengan Dinas Pertanian serta aparat kepolisian setempat.

Beberapa wilayah yang diprioritaskan sebagai sentra produksi jagung adalah Kabupaten Pasaman dan Kabupaten Pasaman Barat. Daerah-daerah ini akan menjadi fokus utama untuk mendukung kontribusi Sumbar dalam mencapai target nasional.

“Kami optimistis dapat mencapai target karena potensi produksi jagung di Sumatera Barat cukup besar,” tambah Darma.

Inpres tersebut juga menetapkan Harga Pokok Pembelian (HPP) jagung sebesar Rp5.500 per kilogram, yang bertujuan untuk menjaga stabilitas harga dan memberikan perlindungan bagi petani.

Darma menegaskan bahwa Bulog akan melaksanakan kebijakan HPP ini secara konsisten. Namun, jika harga jagung di tingkat petani ternyata lebih tinggi, Bulog akan melakukan pendekatan dan evaluasi lebih mendalam.

“Saat ini kami masih memantau perkembangan harga pasar. Namun, sosialisasi dan pendekatan terus dilakukan agar petani memahami bahwa penyerapan Bulog merupakan opsi yang menguntungkan untuk penjualan hasil panen mereka,” jelasnya.

Program penyerapan jagung ini tidak hanya bertujuan menjaga stok cadangan pangan nasional, tetapi juga diharapkan mampu memberikan dampak positif bagi perekonomian petani dan daerah.

“Bulog hadir untuk mendukung program strategis pemerintah sekaligus meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kolaborasi dengan berbagai pihak sangatlah penting,” tutup Darma Wijaya.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update