![]() |
Pemimpin Perum Bulog Wilayah Sumbar Darma Wijaya sat diwawancarai di Padang terkait serapan jagung di Ranah Minang. |
Padang, Rakyatterkini.com – Perum Bulog Wilayah Sumatera Barat membuka peluang penyerapan jagung dari petani lokal sebagai bagian dari upaya memperkuat ketahanan pangan nasional, sejalan dengan arahan dari Badan Pangan Nasional.
“Saat ini Bulog memang belum mulai melakukan penyerapan jagung di Sumbar karena kami masih dalam tahap pemetaan potensi wilayah penghasil,” ujar Darma Wijaya, Pemimpin Bulog Wilayah Sumbar, di Padang, Rabu (16/4).
Darma, yang sebelumnya menjabat sebagai Wakil Pemimpin Bulog Nusa Tenggara Timur, menjelaskan bahwa setelah wilayah produksi utama teridentifikasi, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan para petani. Penyerapan akan dilakukan sesuai ketentuan harga pembelian tertinggi (HPT) yang ditetapkan pemerintah.
Bulog akan membeli jagung dari petani dengan harga Rp5.500 per kilogram. Pembelian langsung ini diharapkan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat, khususnya petani jagung di Sumatera Barat.
“Penetapan harga ini merupakan wujud komitmen dan keberpihakan pemerintah dalam melindungi petani,” tambahnya.
Mengacu pada instruksi dari pusat, Bulog Sumbar menargetkan dapat menyerap hingga 40 ribu ton jagung. Untuk mencapai target tersebut, pemetaan terhadap daerah sentra produksi jagung terus dilakukan secara intensif.
“Permintaan jagung di Sumbar cukup tinggi, terutama di Kota Payakumbuh yang dikenal sebagai sentra peternakan,” ungkap Darma.
Selama ini, jagung yang diproduksi dari berbagai kabupaten dan kota di Sumbar sebagian besar dipasok ke Payakumbuh untuk kebutuhan bahan baku pakan ternak seperti pelet. Bahkan, sejumlah petani memilih menjual hasil panennya ke provinsi lain karena perbedaan harga yang lebih kompetitif.
“Sebagian petani bahkan sudah menjalin kemitraan langsung dengan produsen pakan ternak, sehingga hasil panen mereka sudah memiliki pasar tetap,” tutupnya.(da*)