Notification

×

Iklan

Kapal Perang AS di Laut Merah Diserang Rudal dan Drone Houthi

Rabu, 19 Maret 2025 | 04:30 WIB Last Updated 2025-03-18T21:30:00Z

ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Kapal perang milik Amerika Serikat (AS) menjadi sasaran serangan rudal dan drone yang dilakukan oleh kelompok Houthi di Laut Merah pada Selasa (18/3/2025).  

Kelompok yang berafiliasi dengan Iran itu mengklaim telah melancarkan tiga serangan dalam kurun waktu 48 jam. Serangan tersebut merupakan bentuk protes terhadap AS yang sebelumnya melancarkan serangan ke Yaman pada Minggu serta memberikan izin kepada Israel untuk kembali membombardir Gaza pada Selasa dini hari.  

Dikutip dari AFP, kelompok Houthi menyatakan bahwa mereka menargetkan gugus kapal induk USS Harry S. Truman. Serangan ini menambah ketegangan di wilayah strategis yang menjadi jalur perdagangan dunia, menghubungkan Asia dan Eropa melalui Terusan Suez.  

Namun, seorang pejabat pertahanan AS membantah klaim Houthi, menyebut kelompok tersebut kerap menyebarkan informasi yang dilebih-lebihkan. Ia juga menegaskan bahwa serangan yang dilakukan Houthi sering meleset jauh dari targetnya.  

"Sebagian besar serangan Houthi tidak mencapai sasaran mereka, bahkan meleset lebih dari 160 kilometer," ujar Letnan Jenderal Angkatan Udara AS, Alexus Grynkewich.  

Sebagai tanggapan, AS kembali melancarkan serangan udara ke wilayah Yaman pada Senin dan Selasa. Target serangan mencakup daerah Hodeida dan Al-Salif, sementara pada Selasa serangan diarahkan ke ibu kota, Sanaa.  

Di tengah meningkatnya ketegangan, ribuan warga Yaman turun ke jalan di berbagai kota seperti Sanaa, Dhamar, Hodeida, dan Amran, meneriakkan slogan anti-AS dan anti-Israel.  

Sejak serangan dimulai pada Sabtu, dilaporkan sebanyak 53 orang tewas dan 98 lainnya mengalami luka-luka. Washington telah menegaskan akan terus menyerang Yaman hingga Houthi menghentikan aksinya terhadap kapal-kapal di Laut Merah.  

Presiden AS, Donald Trump, juga memperingatkan bahwa Iran akan dimintai pertanggungjawaban atas setiap serangan lebih lanjut yang dilakukan oleh Houthi.  

"Mulai saat ini, setiap serangan yang dilakukan Houthi akan dianggap sebagai serangan yang berasal dari Iran, dan Iran akan bertanggung jawab atasnya," tulis Trump melalui media sosial.  

Menurut data yang dikumpulkan oleh ACLED, sebuah organisasi pemantau konflik nirlaba, sejak 19 Oktober 2023, kelompok Houthi telah melancarkan lebih dari 130 serangan terhadap kapal perang, kapal dagang, serta berbagai target yang terkait dengan Israel dan sekutunya. Sementara itu, AS di bawah pemerintahan Presiden Joe Biden juga telah meluncurkan sejumlah serangan terhadap posisi Houthi sebagai respons atas eskalasi konflik.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update