Sawahlunto, Rakyatterkini.com – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) RI bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sumatera Barat, akan kembali menggelar webinar literasi digital untuk segmen pendidikan di wilayah Kota Sijunjung, Sawahlunto dan Dharmasraya, Rabu (18/9/2024) pagi, pukul 09.00 WIB.
Mengusung tema ”Dasar Keamanan Akun Media Sosial”, diskusi online yang akan diikuti pelajar dan tenaga kependidikan dengan menggelar nonton bareng (nobar) dari sekolah masing-masing itu, rencananya akan menghadirkan tiga narasumber.
Mereka adalah Kepala Seksi SMA dan SLB Cabang Dinas Pendidikan Wilayah V Sumatera Barat, Elvanis Rosalinda, praktisi dan konsultan IT dari Mahir Institute Partner Ardiansyah, Manajer Marketing Compass Publishing Femikhirana Widjaja, dan Firdha selaku moderator.
”Webinar ini juga dapat diikuti gratis dengan cara mengisi link registrasi peserta di https://s.id/RegPendidikanSumatera1809.
Selain mendapat e-sertifikat, panitia juga menyediakan voucher e-wallet senilai Rp1.000.000.- untuk 10 peserta yang mengajukan pertanyaan terbaik selama webinar, tulis Kemkominfo dalam rilisnya kepada awak media, Selasa (17/9/2024).
Terkait tema diskusi, Kemkominfo menjelaskan, hampir semua pengguna internet kini sekaligus juga memiliki akun media sosial. Namun, penggunaan media sosial tanpa dibekali kompetensi terkait keamanannya bisa berbahaya, bahkan mengakibatkan kerugian.
”Pengguna media sosial sering kali tidak paham cara mengamankan akun media sosial. Padahal, hal itu dapat mengancam keamanan pengguna, lebih dari itu dapat merugikan,” jelas Kemkominfo dalam rilis.
Agar akun media sosial aman, pengguna perlu memahami dasar-dasar keamanan media digital. Di antaranya, gunakan kata sandi kuat dan unik, autentifikasi dua faktor (2FA), paham perangkat keras dan lunak, batasi membagikan informasi pribadi, periksa pengaturan privasi akun, hati-hati terhadap serangan phising, dan perbarui perangkat lunak, aplikasi dan sistem operasional.
”Kata sandi yang kuat harus terdiri dari minimal 16 karakter, kombinasi huruf besar dan kecil, angka dan simbol. Jangan gunakan kata-kata yang berhubungan erat dengan Anda, seperti nama, tempat dan tanggal lahir, atau nomor ponsel,” rinci Kemkominfo.
Untuk diketahui, webinar seperti digelar di Sijunjung, Sawahlunto dan Dharmasraya, ini merupakan bagian dari program Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) yang dihelat Kemkominfo.
GNLD digelar sebagai salah satu upaya untuk mempercepat transformasi digital di sektor pendidikan hingga kelompok masyarakat menuju Indonesia yang #MakinCakapDigital.
Sampai dengan akhir 2023, tercatat sebanyak 24,6 juta orang telah mengikuti program peningkatan literasi digital yang dimulai sejak 2017. ”Kegiatan ini diharapkan mampu menaikkan tingkat literasi digital 50 juta masyarakat Indonesia hingga akhir 2024,” tambah Kemkominfo.
Tahun ini, program #literasidigitalkominfo mulai bergulir pada Februari 2024. Program makin cakap digital bertujuan meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memanfaatkan teknologi digital secara positif, kreatif, produktif, dan aman.
Kecakapan digital menjadi penting, karena – menurut hasil survei Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) – pengguna internet di Indonesia pada 2024 telah mencapai 221,5 juta jiwa dari total populasi 278,7 juta jiwa penduduk Indonesia.
Survei APJII juga menyebut, tingkat penetrasi internet Indonesia pada 2024 menyentuh angka 79,5 persen. Ada peningkatan 1,4 persen dibandingkan dengan periode sebelumnya.
Tercatat, pada 2018, penetrasi internet Indonesia berada di angka 64,8 persen. ”Kemudian naik secara berurutan menjadi 73,7 persen pada 2020, 77,01 persen pada 2022, dan 78,19 persen pada 2023,” urai Kemkominfo.
Informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan yang terkait dapat diakses melalui website info.literasidigital.id, media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Page, dan Kanal YouTube Literasi Digital Kominfo. (*)