Notification

×

Iklan

Mencairnya Es di Kutub Bumi Menyebabkan Permukaan Laut Naik, Mengancam Kota Pesisir dan Ekosistem

Kamis, 04 Juli 2024 | 16:00 WIB Last Updated 2024-07-04T10:30:17Z

 Es di Antartika di tahun sekarang.

RAKYATTERKINI.COM - Kenaikan tinggi permukaan laut menjadi salah satu hal yang perlu diwaspadai dampaknya. Meski terdengar sederhana namun kenaikan tinggi permukaan laut memiliki efek yang sangat berpengaruh terhadap ekosistem alam serta aktivitas manusia, baik dalam jangka pendek maupun dalam jangka panjang. 

Perubahan iklim sendiri menjadi salah satu faktor yang menyebabkan naiknya tinggi permukaan laut. Sebagai respon terhadap perubahan iklim, ketinggian permukaan air laut dapat meningkat dengan dua cara yang berbeda. 

ertama, meningkatnya suhu global menyebabkan suhu laut juga ikut meningkat, hal ini menyebabkan air laut mengembang/memuai, sehingga mengambil lebih banyak ruang di cekungan laut, dan menaikkan krtinggian permukaan air laut. 

Kedua, mencairnya es di kutub bumi yang kemudian menambah volume air laut. Faktor kedualah yang menjadi fokus utama dalam artikel ini.

Mencairnya es di kutub bumi.

Es-es yang terdapat di kutub bumi atau di antartika dapat dikategorikan menjadi dua yaitu, “Ice-shelves” dan “Glaciers”. 

Pertama, Ice-shelves merupakan struktur bongkahan es raksasa yang umumnya ditemukan mengapung di atas permukaan laut. Ice-shelves terbentuk dari salju-salju yang terus menumpuk di daratan. Seiring waktu, salju-salju ini memadat dan berubah menjadi es glasial karena beratnya lapisan salju di atasnya. 

ravitasi menyebabkan es meluncur keluar dari zona akumulasi menuju pantai. Efek meluncur ini didorong oleh tekanan yang diberikan oleh berat es. Ketika es yang meluncur mencapai garis pantai, es tersebut terus bergerak ke arah laut. 

Pada titik ini, es mulai mengapung saat bergerak dari lapisan es di daratan ke lautan. Kedua, Glaciers sendiri hampir sama dengan Ice-Shelves yang membedakan adalah Glacier merupakan bongkahan es yang bergerak di daratan, sementara ice-shelves adalah bongkahan es yang mengapung di laut. 

Keduanya berperan penting dalam siklus hidrologi dan memiliki dampak signifikan terhadap permukaan laut dan iklim global. Pemanasan global menyebabkan ice-shelves dan glaciers ini mencair,yang kemudian menambah volume air laut dan menyebabkan naiknnya ketinggian permukaan laut. 

Menurut para ahli yang meyakini bahwa pemanasan global akan terjadi, keadaan ini disebabkan oleh peningkatan emisi CO2 dari aktivitas manusia seperti penggunaan bahan bakar untuk berbagai kegiatan, penggundulan hutan, dan peristiwa alam seperti letusan gunung berapi. 

Dalam hal emisi CO2, Intergovernmental Panel on Climate Change (IPCC) mencatat bahwa sebelum revolusi industri, konsentrasi CO2 sekitar 280 ppm, dan studi terbaru menemukan bahwa kenaikan rata-rata tahunan adalah sekitar 1,8 ppm.

Dampak terhadap ekosistem pesisir

Naiknya permukaan air laut akibat perubahan iklim memiliki konsekuensi besar, terutama bagi negara-negara pesisir dan kepulauan di seluruh dunia, terlepas dari ukuran, jumlah pulau, panjang pantai, atau jumlah pertumbuhan ekonomi dan teknis di suatu negara. 

Kenaikan permukaan air laut yang dialami oleh negara-negara pesisir akan berdampak pada menyempitnya wilayah daratan dan bahkan dapat menyebabkan pulau-pulau atau tenggelam, terutama di pulau-pulau kecil terluar di negara pesisir atau negara kepulauan. 

Kenaikan permukaan laut sendiri dapat menjadi ancaman terhadap daerah-daerah yang berada di sekitar pesisir pantai, contohnya kota pesisir seperti kota Padang, kota Pariaman, dan lain-lain. 

Melihat perkembangan saat ini, kawasan tepi pantai secara umum memegang peranan penting dalam perkembangan ekonomi global, terbukti dengan banyaknya kota-kota besar yang berada di kawasan tepi pantai, sehingga kerusakan pada kawasan tepi pantai akan mengakibatkan kerugian yang cukup besar. 

Kenaikan permukaan air laut juga dapat menyebabkan terjadinya intrusi air laut menuju daratan. Keadaan ini tidak diragukan lagi akan mempengaruhi aktivitas dan operasional di area tepi laut. Permukaan air laut naik setiap harinya, serta ketebalan es di kutub menyusut dan mencair seiring dengan meningkatnya suhu global. 

Industrialisasi yang tidak ramah lingkungan semakin meluas, menyebabkan iklim global berubah-rubah, yang sering mengakibatkan bencana iklim seperti angin kencang dan angin topan. 

Oleh karena itu demi manfaat bagi diri kita sendiri dan seluruh kehidupan di Bumi, mari kita perkuat kepedulian kita terhadap alam dan lingkungan demi menciptakan planet yang lebih ramah bagi semua penghuninya. (*)

Penulis: Maurel Bintang Perdana
Mahasiswa jurusan Fisika Universitas Andalas


IKLAN



×
Berita Terbaru Update