Notification

×

Iklan

Walikota Solok Menjadi Pembicara dalam Diskusi Lingkungan di Gedung Tempo Media Group

Sabtu, 27 April 2024 | 16:13 WIB Last Updated 2024-04-27T09:13:32Z

Walikota Solok, Zul Elfian Umar hijaukan lingkungan.

Solok, Rakyatterkini.com -  Walikota Solok, Zul Elfian Umar, jadi pembicara pada Focus Group Discussion (FGD) tentang pengelolaan lingkungan yang diadakan oleh Tempo Media Group di Gedung Tempo, Palmerah, Jakarta Selatan. 

Diskusi ini bertujuan untuk menyamakan pemahaman dan mendiskusikan langkah-langkah dalam pengelolaan lingkungan, terutama terkait sampah dan energi terbarukan.

Sebanyak 36 Kepala Dinas Lingkungan Hidup dari berbagai kabupaten/kota juga turut serta dalam FGD ini. Acara tersebut dipandu oleh CEO Tempo Digital, Wahyu Dhyatmika, dan dihadiri oleh sejumlah pejabat, termasuk Pj. Gubernur NTB, Bupati Sumenep, dan Wakil Walikota Banjarmasin.

Dalam pidatonya, Walikota Solok mengungkapkan terima kasih atas undangan dari Tempo Media Group, menggarisbawahi pentingnya permasalahan sampah yang telah menjadi isu serius. 

Zul Elfian Umar juga memaparkan program dan kebijakan yang diterapkan di Kota Solok dalam pengelolaan sampah, dengan fokus pada partisipasi masyarakat.

Meskipun Kota Solok menghasilkan sekitar 54 ton sampah per hari, dengan mayoritas berupa sampah organik, inovasi dan upaya pengurangan sampah terus diupayakan. 

Diantaranya, melalui penggunaan composting skala rumah tangga dan penerapan prinsip reduce, reuse, dan recycle (3R) dengan adanya Bank Sampah dan Rumah Kompos.

Zul Elfian Umar juga menyoroti pentingnya pendidikan lingkungan sejak dini untuk menciptakan kesadaran dan kepedulian lingkungan yang berkelanjutan di masyarakat. 

Sebagai bentuk komitmen, Kota Solok juga telah memulai program penanaman pohon oleh calon pengantin dan sedekah pohon bagi pejabat dan ASN yang pulang dari Dinas Luar Daerah.

Sebanyak 54 ton sampah per hari atau sekitar 19.810 ton sampah per tahun dihasilkan di Kota Solok yang saat ini berpenduduk 80.724 jiwa. Meskipun jumlahnya tergolong sedang, inovasi upaya pengurangan dan penanganan persampahan akan terus diupayakan melalui regulasi dan kebijakan khusus,"sebut Walikota.

Dengan komposisi sampah organik yang lebih banyak dari sampah anorganik yaitu 55,72%, penggunaan composting skala rumah tangga untuk sampah organik melalui bantuan pengadaan komposter mini telah berhasil diterapkan oleh 5 Dasawisma di Kota Solok sebagai pilot project.

Selain itu Kota Solok terus berusaha menerapkan prinsip pengelolaan sampah melalui pengurangan sampah melalui reduce, reuse dan recycle (3R) dengan adanya sarana Bank Sampah sebanyak 12 unit dan Rumah Kompos sebanyak 6 unit.

Kegiatan ini sudah dilakukan melalui Nota Kesepahaman (MoU) antara Pemerintah Kota Solok dengan Kantor Kementerian Agama Kota Solok tentang Gerakan Menanam Pohon bagi Calon Pengantin di Kota Solok.

Serta sedekah pohon bagi pejabat serta ASN yang pulang dari Dinas Luar Daerah dengan menyisihkan kelebihan uang perjalanan dinas untuk membeli bibit pohon dan diserahkan ke Dinas Lingkungan Hidup Kota Solok. (dd)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update