Notification

×

Iklan

Makna Tradisi Balimau Menjelang Ramadhan, Ini Kata Gubernur Mahyeldi

Kamis, 23 Maret 2023 | 11:52 WIB Last Updated 2023-03-23T04:52:04Z

PERAHU SAMPAN -  Gubernur Sumbar, Mahyeldi, saat naik perahu yang dihias, dalam tradisi balimau di Limapuluh Kota, Rabu (22/3/2023).

Limapuluh Kota, Rakyatterkini.com - Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah memandang tradisi 'balimau' sebuah kearifan lokal dari masyarakat Sumbar yang telah berlansung sejak lama. 

Gubernur menilai dari segi agama, memang hal tersebut tidak bersifat wajib tapi juga tidak dilarang, asal dilakukan dengan cara yang sesuai tuntunan Alquran dan hadist.

"Agama Islam mengajarkan, sebelum melaksanakan ibadah, kita harus terlebih dahulu mensucikan diri, bagaimana caranya itu bisa dengan mandi, wudhu dan tayammum," ujar Mahyeldi pada saat menghadiri kegiatan potang balimau di Nagari Pangkalan, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Lima Puluh Kota, Rabu (22/3/2023). 

Gubernur menilai secara tuntunan kegiatan tersebut masuk dalam tatacara bersuci dengan mandi, artinya itu sudah benar. Namun mungkin, cara pelaksanaannya yang perlu kita luruskan kembali.

"Jangan sampai niat yang awalnya baik untuk mensucikan diri malah menjadi salah karena keliru dalam pelaksanaannya. Kita tidak ingin, tradisi balimau menjadi ajang mandi bersama bagi yang bukan muhrim, kita jangan sampai terjebak ke dalam kemaksiatan," tegas Gubernur Mahyeldi.

Selanjutnya, Gubernur Mahyeldi menyampaikan tradisi "Potang Balimau" di Nagari Pangkalan terasa istimewa karena yang ditonjolkan bukan kegiatan mandi-mandinya, tetapi lebih kepada hiburan rakyat berupa selaju sampan, lomba hias sampan, pergelaran seni hiburan serta kegiatan kreatif lainnya.

Menurutnya, hal tersebut bagus karena kita sebagai umat islam harus bersuka cita menyambut bulan suci ramadhan. Selain itu kegiatan tersebut juga akan berdampak positif untuk meningkatkan kreatifitas warga yang nantinya dapat bermuara terhadap peningkatan kesejahteraan.

Bupati Limapuluh Kota, Safaruddin berharap melalui tradisi tersebut mampu memotivasi para generasi muda untuk senantiasa kreatif dalam berkarya dan bangga akan budaya tradisi daerah sendiri, serta mengingatkan mereka bahwa apapun yang akan dilakukan mesti sesuai dengan tuntunan agama. 

Safaruddin mengucapkan terimakasih dan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Pemprov Sumbar, karena telah ikut andil dalam mempromosikan sebuah tradisi masyarakat di Limapuluh Kota yaitu "Potang Balimau". (adpsb)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update