Notification

×

Iklan

Nagari Ampiang Parak, Banyak Warga Bermukim di Rumah Tidak Layak Huni

Senin, 06 Februari 2023 | 10:52 WIB Last Updated 2023-02-06T03:52:01Z

Inilah kondisi rumah warga tidak layak huni di Nagari Ampiang Parak, Pesisir Selatan.
 

Painan, Rakyatterkini.com – Nagari Ampiang Parak, Kecamatan Sutera, Kabupaten Pesisir Selatan, adalah nagari terbesar dan terluas di bilangan wilayah kecamatan itu. Buktinya, data penduduk ada sekitar 9 ribu jiwa dangan 6 kepala kampung. Namun sayang, di nagari tersebut banyak pula warga yang menempati rumah tidak layak huni. Miris benar!


Nagari Ampiang Parak terletak sepadan  dengan Kecamatan Lengayang, persis di sebelah Selatan nagari ini yang dipimpin oleh seorang walinagari  Pj baru kurang satu bulan lebih itu, yang punya visi dan misi "Akan mengangkat seluruh potensi yang ada di Nagari Ampiang Parak", yang sekarang masih berjalan merangkak terbengek-bengek.


Nagari Ampiang Parak juga ada keunggulannya. Yakni,  mempunyai tempat wisata yang luar biasa yang sangat ramai dikunjungi wisatawan lokal dan luar provinsi, bahkan turis manca negara pun setiap harinya berkunjung. Adalah objek wisata konservasi penyu dan pasir alai disebut pasir ayunan.


Nagari ini dulunya dipimpin oleh almarhum Yusmardi di tahun 2017 dan menjabat walinagari sampai 2021 akhir dan digantikan oleh walinagari PAW Saipul Bakri. Kemudian, pada tahun 2022 akhir, jabatan tersebut habis dan sekarang dipimpin oleh Pj Iwal S.Pt., hingga pemilihan tahun depan.


Dalam 6 kampung tersebut, tercatat warga yang tidak mampu menempati rumah tidak layak huni berkisar sebanyak 250 unit rumah dan di tahun 2020 silam, pernah diajukan data ke dinas terkait di Painan. Sayang, sampai sekarang tidak ada tanggapan sama sekali oleh pihak dinas dimaksud.


Parahnya lagi, keluhan masyarakat nagari tersebut tentang bantuan BLT dan non tunai serta sembako dan lain sebagainya. Artinya, diguga masih banyak warga yang tak tersentuh dari pembagian tersebut, terutama sekali dari dana desa. Baik di tingkat Kabupaten, provinsi maupun pusat. Anehnya, warga yang mendapatkan bantuan tersebut, orangnya itu ke itu  saja. Sementara warga yang lain tidak mendapatkan bantuan  tersebut.


Hal itu dikonfirmasikan kepada pemerintah Nagari Ampiang Parak, Kepala Kampung Alai, Eriwatman menyebutkan, sebenarnya data masyarakat yang tidak mampu dan seperti RTLH dalam katagori tidak mampu, sudah didata. Malah, telah dikirimkan ke kabupaten dan  dinas terkait. 


"Tapi belum keluar sampai sekarang," ucapnya kepada media Rakyatterkini.com di rumahnya, Senin (6/2/2023).


Begitu juga tentang pembagian dana Lansia yang dibagikan kepada masyarakat yang lanjut usia, nyaris masih banyak yang tidak tersentuh bantuan tersebut. (Baron)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update