Notification

×

Iklan

Atasi Blankspot, Pemprov Sumbar Teken MoU dengan Yayasan Internet Indonesia

Selasa, 25 Oktober 2022 | 21:40 WIB Last Updated 2022-10-25T14:40:19Z

Gubernur Sumbar, Mahyeldi, teken MoU dengan Yayasan Internet Indonesia.

Padang, Rakyatterkini.com - Pemerintah Provinsi Sumatera Barat melalui Dinas Komunikasi, Informatika dan Statistik, terus berupaya mengatasi keterbatasan sinyal telekomunikasi, di seluruh kabupaten dan kota, sehingga tidak ada lagi daerah yang memiliki daerah blankspot.

Salah satu upayanya antara lain adalah melalui penandatanganan nota kesepahaman dengan Yayasan Internet Indonesia (YII) dalam hal kerjasama Pembangunan, Pengembangan dan Penguatan Infrastruktur Internet di Sumatera Barat.

Penandatanganan MoU dilakukan langsung oleh Gubernur Sumbar, Mahyeldi dengan Ketua Umum YII Jamalul Izza, di sela rangkaian Rapat Koordinasi Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE), di Pagaruyung Hall, Hotel Balairung, Jakarta, Selasa (25/10/2022).

Kesepakatan ini menjadi landasan bagi kedua belah pihak untuk melakukan kerja sama implementasi program Pembangunan, pengembangan dan penguatan Infrastruktur internet di wilayah Provinsi Sumatera Barat, dengan tujuan untuk menyediakan akses internet di wilayah yang belum ada jaringan internet (blankspot)

Gubernur menyambut baik kesepakatan bersama ini yang menjadi dasar untuk pengembangan digital di Provinsi Sumbar, diantaranya melalui penyediaan layanan internet, peningkatan kapasitas dan kapabilitas Sumber Daya Manusia dalam program teaching factory berupa pelatihan dan sosialisasi teknologi informasi.

Ketua Umum Yayasan Internet Indonesia Raya (YII), Jamalul Izza, dalam sambutan singkatnya menyatakan kesiapannya membangun infrastruktur internet di Sumatera Barat, berupa VSAT, ataupun Fiber Optic. Dan akan menggerakkan anak-anak muda daerah dalam pemanfaatan teknologi yang dibangun.

Untuk mendukung Terbentuknya Smart People, YII telah membangun Rumah Teknologi Indonesia yang merupakan sekolah gratis bagi anak tidak mampu, tapi berprestasi. Dananya berasal dari dana CSR dari perusahaan - perusahaan daerah dan program ini tidak membebani APBD sedikitpun.

Saat ini Rumah Teknologi Indonesia (RTI) masih ada satu di Indonesia, yaitu di Solo. Namun menurut Jamalul pihaknya menargetkan satu RTI disetiap provinsi, sehingga tidak menutup kemungkinan akan dibangun juga di Sumatera Barat. (mmc)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update