Notification

×

Iklan

Penurunan dan Pencegahan Stunting, Dinkes dan TP PKK Kunjungi Ibu Hamil

Selasa, 27 April 2021 | 09:50 WIB Last Updated 2021-04-27T02:50:43Z

Tim Pengerak PKK Padang Pariaman kunjungi ibu hamil dalam aksi pencegahan stunting.


Parit Malintang, Rakyatterkini.com - Dinas kesehatan dan tim penggerak PKK Kabupaten Padang Pariaman, mengunjungi rumah-rumah dalam aksi pencegahan stunting, di Nagari Sikabu, Kamis lalu.


Ketua tim penggerak PKK Padang Pariaman, Yusrita menyebutkan, sasaran yang dilakukan kali ini yaitu mengunjungi ibu hamil dan baduta. 


Nagari tersebut merupakan salah satu nagari lokasi fokus intervensi stunting di Padang Pariaman. Atas dasar itu, Dinkes, PKK, Puskesmas dan nagari berkolaborasi dalam pelaksanaan pos gizi.


Percepatan penurunan dan pencegahan stunting dapat terlaksana sesuai dengan harapan dan target stunting diturunkan hingga 14 % pada 2024 tercapai di Padang Pariaman. 


Tim memberikan edukasi pada ibu hamil agar selalu rutin melakukan pemeriksaan kehamilan ke Polindes ataupun puskesmas serta melahirkan di fasilitas kesehatan.


Juga diberikan makanan tambahan (PMT) berupa biskuit dan telur. Pada ibu balita dianjurkan juga agar selalu rajin membawa anaknya ke posyandu untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak.


Stunting merupakan masalah kurang gizi kronis yang berdampak pada kegagalan pertumbuhan anak dimana tinggi badan tidak sesuai dengan usianya serta rendahnya perkembangan sel otak (tingkat kecerdasan anak rendahnya).


Penyebab masalah stunting ini multifaktor dan kompleks tidak hanya masalah kesehatan, lingkungan, sosial dan masalah ekonomi/kemiskinan. 


Yusrita berharap, agar keluarga bisa menerapkan prilaku hidup bersih dan sehat (PHBS), bisa memanfaatkan pekarangan rumah agar menanam sayuran dan buah-buah an untuk pemenuhan gizi keluarga.


Setelah aksi ini dilakukan, tim tersebut berkoordinasi dengan wali nagari Sikabu dan puskesmas untuk mengaktifkan Rumah Desa Sehat (RDS) yang salah bentuk kegiatannya melalui pembentukkan pos gizi jilid 3. 


Pos gizi Ini telah dibentuk sejak Tahun 2017 setelah tim dinkes provinsi dan kabupaten melakukan pelatihan PMBA pada kader, dan pada 2018 telah dianggarkan melalui dana nagari sebagai bentuk dukungan nagari upaya intervensi gizi terintegrasi. (sgr)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update