 |
| Anak-anak korban kekerasan dan seksual mendapat bimbingan dari psykolog dari Universitas Andalas . |
Pariaman, Rakyatterkini.com - Enam anak-anak di Padang Pariaman merasa trauma akibat perlakuan yang mereka dapati dari pelaku tindakan kekerasan seksual dan kekerasan.
Tindakan pelaku dapat mengganggu hak tumbuh kembang anak karena membuat efek persepsi dan sensasi yang muncul di dalam pikiran anak-anak yang seharusnya belum ada di usia mereka.
Dampak psikologis pada anak-anak berupa trauma berkepanjangan yang dapat menimbulkan sikap tidak sehat, seperti minder, takut yang berlebihan, dan gangguan perkembangan jiwa yang berujung pada keterbelakangan mental.
Bupati Padang Pariaman, Suhatri Bur menegaskan kepada Syafriwal sebagai Kepala Dinas Sosial P3A Kabupaten Padang Pariaman yang didampingi oleh Arosi Febri Yenti, Kepala Bidang PPA untuk bergerak cepat dalam penanganan perkara anak korban kekerasan seksual di daerah itu.
“Sebanyak 6 orang anak itu, perlunya pedampingan psikologis pada anak dan orangtuanya untuk diberikan pemahaman dalam memperlakukan anaknya kedepan. Hal tersebut agar perkembangan dan pertumbuhan psikis dan mentalnya kembali normal seperti anak pada usianya,” kata Suhatri Bur.
Pendampingan psikologis dilakukan oleh Psykolog dari Universitas Andalas yang difasilitasi UPT Perlindungan Perempuan dan Anak Provinsi Sumatera Barat kepada 6 Orang Anak korban Kekerasan seksual yang didampingi oleh orangtua korban, Selasa 9 Maret 2021 lalu.
Melalui pendampingan psikologis terhadap korban diharapkan kejadian serupa tidak lagi terjadi dan anak dapat kembali dapat bersosialisasi ditengah masyarakat tanpa merasa rendah diri dan terkucilkan. (Sgr)
