Padang, Rakyatterkini.com - Meningkatkan kompetensi penyidik dan penyidik pembantu, Polda Sumatera Barat melakukan beberapa strategi dalam rangka menekan kejahatan organized and transnational crime (kejahatan terorganisir dan transnasional).
Kapolda Sumatera Barat, Irjen Pol. Toni Harmanto, Senin (30/11/2020) menuturkan strategis tersebut di antaraya, kegiatan preemtif, preventif dan refresif.
Untuk kegiatan preemtif, yaitu menyelenggarakan giat penyuluhan dengan melibatkan seluruh stakeholder tentang dampak kejahatan kekayaan alam dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Mengoptimalkan peran masyarakat dan lembaga swadaya masyarakat untuk peduli dengan lingkungan dan anti narkoba, menyelenggarakan kegiatan seminar serta kampanye dampak lingkungan dan bahaya penyalahgunaan narkoba.
Kegiatan preventif, mengoptimalkan giat kring serse dengan melibatkan beberapa fungsi kepolisian, meningkatkan pengawasan di pintu masuk perbatasan darat, laut & udara serta bekerjasama dengan instansi terkait.
Sedangkan tindakan refresif, melaksanakan penyelidikan dengan target operasi tertentu dan skala prioritas, penindakan yang bersifat hulu ke hilir, sehingga memutus mata rantai sindikat organized and transnational crime dan menyelenggarakan operasi terpadu dalam penindakan kejahatan organized and transnational crime.
Dikatakan, Polri berupaya dalam mengungkap sindikat kejahatan organized and transnational crime internasional, dengan cara sharing intelijen dengan kepolisian luar negeri dan lingkup internasional.
Kerjasama antar lembaga dalam menanggulangi sindikat kejahatan organized and transnational crime internasional, dan peningkatan kapasitas penyelidik dan penyidik.
Dari gambaran tersebut, perlu adanya kerjasama dalam memberantas kejahatan organized and transnational crime yang dimulai dengan asistensi dari pembina fungsi teknis reserse guna meningkatkan kapabilitas dan kualitas penyelidik dan penyidik di seluruh wilayah Indonesia selaku pimpinan Polda Sumbar. (rf)
