Notification

×

Iklan

Bupati Hendrajoni Kukuhkan Pengurus Himpunan Seniman Babiola Sumatera Barat

Selasa, 22 September 2020 | 08:23 WIB Last Updated 2020-09-22T01:23:05Z



Painan, Rakyatterkini - Agar kekayaan seni budaya yang dimiliki oleh masyarakat tidak hilang ditelan zaman, terutama kesenian babiola, maka kepedulian masyarakat lokal dalam menggiatkan kembali seni babiola sangat diharapkan.


Salah satu upaya yang dilakukan saat untuk menjadikan kesenian babiola tetap bertahan, sehingga di daerah itu melakukan pengukuhan pengurus Himpunan Seniman Babiola  Sumbar periode 2020-2025.


Pengukuhan pengurus Himpunan Seniman Babiola itu, dilakukan oleh Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni, Senin (21/9/2020) di Gor H Ilyas Yakub Painan.


Pengukuhan dan sekaligus penandatanganan prasasti tugu babiola itu, juga dihadiri ketua LKAAM Pesisir Selatan, Syafrizal Ucok, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, Suhendri, Kepala Balai Pelestarian Budaya Sumbar, Suherman, Camat IV, para wali nagari, dan para seniman babiola se-Pesisir Selatan.


Bupati Hendrajoni mengatakan, seni babiola merupakan salah satu warisan dunia yang dimiliki oleh daerah itu  yang harus terus dipertahankan.


"Perlu saya sampaikan bahwa sebagai anak banga agar kita jangan sampai melupakan sejarah. Pesan ini selalu saya ingat sebagai mana pesan bapak sang Proklamator  kita Soekarno. Kita harus tahu apa itu babiola dan dari mana asalnya babiola itu," katanya.


Dijelaskannya bahwa kesenian babiola asal usulnya berasal dari Alam Surabi Sungai Pagu. 


"Kesenian babiola ini mengalami puncak kejayaan ketika Banda Sapuluah masih dikuasai oleh ninik mamak dan penghulu. Sedangkan para raja yang berkuasa, berpedoman pula kepada para ninik mamak dan penghulu dalam mengambil sebuah keputusan. Makanya masyarakat di daerah ini hidup rukun dan damai pada masa lalu," ujarnya.


Dengan mengenali sejarah, maka daerah lain tidak akan bisa mencaplok kesenian dan budaya yang dimiliki oleh daerah ini. 


Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Suhendri, mengatakan semua milik seni budaya yang ada di daerah jangan sampai dicaplok oleh daerah lain.


"Dari itu semua seni budaya yang ada harus bisa dipertahankan, dan juga dilestarikan agar kekuatiran itu tidak sampai terjadi," ujarnya.


Dia juga menjelaskan keberadaan tugu babiola di Simpang Bukit Putus, Painan merupakan salah satu bentuk kepedulian Bupati Pesisir Selatan, Hendrajoni terhadap kesenian babiola.


"Secara bersamaan, penandatanganan prasasti tugu babiola ini juga dilakukan saat ini oleh Bupati Pesisir Selatan Hendrajoni," ungkapnya.


Pembina Seniman Babiola Sumbar, H Bakhtiar, dalam sambutannya mengatakan Pesisir Selatan dalam mempertahankan seni dan budaya yang ada, telah mendapatkan penghargaan warisan budaya tak benda pada tahun 2019.


"Ini tercapai berkat kepedulian dari para seniman yang ada di daerah, walaupun kesenian kebudayaan di daerah ini sempat mengalami pasang surut," katanya.


Dikatakan juga bahwa di daerah itu juga memiliki sepuluh kurator terbaik di Sumatra Barat. 


"Semua itu bisa tercapai karena keseriusan, kerja sama dan kesatuan niat yang di miliki. Salah satu kegiatan budaya yang sedang dihadapi saat ini adalah Jalur Rempah Banda Sapuluah," ujarnya.


Ditambahkan lagi agar kesenian budaya bisa tetap bertahan dan lebih meningkat lagi, maka sangat dibutuhkan payung hukum berupa Peraturan Daerah. (baron)



IKLAN



×
Berita Terbaru Update