Jakarta, Rakyatterkini.com – Kondisi MK (7), bocah yang diduga menjadi korban kekerasan dan penelantaran oleh ayah kandungnya di kawasan Pasar Kebayoran Lama, Jakarta Selatan, kini mulai menunjukkan perkembangan positif.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, Minggu (6/7/2025), MK pertama kali ditemukan oleh warga dalam kondisi memprihatinkan. Tubuhnya kurus kering, dan ia terlihat seperti anak yang sekadar menumpang tidur. Namun, kecurigaan warga terbukti setelah petugas Satpol PP Kebayoran Lama yang sedang berpatroli menemukan luka-luka di tubuh anak tersebut dan segera mengevakuasinya.
Saat itu, MK dalam keadaan terluka parah—dengan sejumlah memar, patah tulang, serta bekas luka bakar di wajahnya. Bocah tersebut mengaku telah mengalami penyiksaan oleh ayahnya sendiri. Hingga kini, pihak berwenang masih mencari keberadaan sang ayah yang diduga telah meninggalkan korban.
Dirawat di RS Polri, MK Jalani Operasi Penting
MK kemudian dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, untuk menjalani perawatan intensif. Selama di sana, ia telah menjalani dua kali operasi besar, yakni operasi tulang dan rahang, dengan melibatkan tim medis yang terdiri dari enam dokter spesialis.
“Fokus saat ini adalah pemulihan kondisi fisik pasien. Saat masuk, kadar hemoglobin (Hb) MK hanya 5, kini sudah meningkat menjadi 11. Albumin yang semula 2 juga naik menjadi 3,7,” ujar Kabag Humas RS Polri, AKBP Firdaus, Kamis (26/6).
Ia menambahkan bahwa secara psikologis, MK masih belum banyak berinteraksi karena baru berkomunikasi dengan tim medis. “Psikolog masih memantau kondisi mentalnya. Saat ini anak belum bisa banyak bicara,” imbuhnya.
Perkembangan Terkini: Berat Badan Naik, Hemoglobin Membaik
Kepala RS Polri Kramat Jati, Brigjen Hariyanto, menyampaikan bahwa kondisi MK kini jauh lebih stabil dibandingkan saat pertama kali dirujuk dari RSUD Kebayoran Lama.
“Waktu awal masuk, berat badan MK hanya 9,3 kilogram. Kini sudah mencapai 10 kilogram,” jelasnya, Sabtu (5/7). Ia juga mengonfirmasi bahwa luka-luka di tubuh MK, termasuk patah tulang di lengan dan rahang bawah, sudah dalam proses penyembuhan.
MK kini telah dipindahkan dari ruang perawatan intensif (PICU) ke ruang perawatan umum anak karena kondisinya yang terus membaik.
Hal serupa disampaikan oleh Direktur Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) serta Penegakan Hukum Bareskrim Polri, Brigjen Nurul Azizah. Ia sempat mengunjungi MK bersama Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Fauzi.
“Ketika saya pegang tangannya, genggamannya sudah kuat. Bahkan tangannya mulai berisi. Ini jauh lebih baik dibanding pertemuan pertama kami,” tutur Nurul.
Meski begitu, MK masih mengalami kesulitan dalam berbicara akibat proses pemulihan rahang yang sedang berlangsung. “Dia sudah tiga kali menjalani operasi dalam waktu tiga hingga empat minggu. Luar biasa kuat dan tabah untuk anak seusianya,” kata Nurul mengapresiasi keteguhan MK.(da*)