Notification

×

Iklan

Meutya Hafid: Literasi Digital Kunci Cegah Perundungan Siber

Minggu, 06 Juli 2025 | 05:00 WIB Last Updated 2025-07-05T22:00:00Z

Menteri Komunikasi dan Digital Meutya Hafid 


Jakarta, Rakyatterkini.com – Menteri Komunikasi dan Digital, Meutya Hafid, mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk bersatu memerangi perundungan siber (cyberbullying) yang kian mengkhawatirkan, khususnya terhadap anak-anak dan remaja di dunia digital.

Meutya menegaskan bahwa literasi digital serta edukasi publik memegang peranan penting dalam mencegah dampak jangka panjang dari kekerasan verbal di ruang maya.

“Kesadaran masyarakat bahwa cyberbullying merupakan tindakan yang salah dan melanggar hukum harus terus ditumbuhkan. Dengan begitu, perilaku tersebut dapat ditekan,” ujarnya saat menghadiri pemutaran perdana film edukatif berjudul *“Cyberbullying”* di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

Ia menambahkan, meskipun dilakukan secara virtual, dampak perundungan siber terhadap kondisi emosional dan psikologis anak sangat nyata dan serius.

“Seringkali dianggap sepele, padahal cyberbullying bisa menimbulkan luka psikis yang mendalam bagi korban, terutama anak-anak,” jelas Meutya.

Data yang dikemukakannya menunjukkan bahwa sekitar 48 persen anak yang mengakses internet pernah mengalami bentuk perundungan secara online. Fakta ini menjadi alarm penting bagi semua pihak untuk lebih peduli.

Lebih lanjut, Meutya menyampaikan bahwa Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) terus berupaya memberantas konten bermuatan cyberbullying, khususnya di media sosial, melalui tindakan pemutusan akses terhadap konten berbahaya.

Namun demikian, ia mengakui bahwa banyak kasus perundungan terjadi di ruang privat seperti grup pertemanan, yang membuatnya sulit terdeteksi oleh sistem.

“Tidak semua perundungan terjadi di ruang terbuka. Banyak juga yang berlangsung di ruang komunikasi tertutup, sehingga pengawasan harus lebih cermat,” katanya.

Sebagai langkah pencegahan, Kementerian Komdigi terus menggiatkan literasi digital kepada masyarakat, terutama kepada pelajar, tenaga pendidik, dan para orang tua.

Meutya juga memberikan apresiasi kepada DL Entertainment atas peluncuran film *“Cyberbullying”*, yang menurutnya memiliki nilai edukatif tinggi dalam membangun kesadaran tentang bahaya perundungan di dunia maya.

“Kehadiran film-film edukatif seperti ini menjadi langkah positif dalam mengedukasi publik mengenai kejahatan digital, termasuk cyberbullying. Ini tentu kami dukung sepenuhnya,” ungkapnya.

Ia berharap film tersebut dapat menjangkau masyarakat lebih luas, tidak hanya di Jakarta, tetapi juga di berbagai kota dan daerah di Indonesia, baik melalui jaringan bioskop maupun platform digital.

“Kita butuh film seperti ini, dan harapannya bisa tayang di banyak tempat agar semakin banyak masyarakat yang teredukasi,” pungkas Meutya.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update