Notification

×

Iklan

LPS: Keamanan Siber Jadi Prioritas Strategis

Sabtu, 05 Juli 2025 | 22:44 WIB Last Updated 2025-07-05T15:44:00Z

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa saat diwawancarai wartawan


Jakarta, Rakyatterkini.com– Guna menjaga stabilitas sistem keuangan serta menjamin keamanan dan kenyamanan nasabah, Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) terus memperkuat ketahanan siber melalui peningkatan kualitas sistem teknologi informasi yang dimilikinya.

Ketua Dewan Komisioner LPS, Purbaya Yudhi Sadewa, menegaskan bahwa isu keamanan siber kini tidak bisa lagi dipandang sebagai persoalan teknis semata, melainkan sudah menjadi bagian penting dari manajemen risiko strategis.

“Melalui peningkatan kapasitas internal dan kolaborasi erat dengan berbagai pemangku kepentingan, LPS berkomitmen memastikan bahwa sistem dan data yang kami kelola terlindungi dari potensi serangan siber yang dapat merusak kepercayaan publik terhadap sistem keuangan nasional,” ungkap Purbaya di Jakarta, Jumat (4/7/2025).

Ia menambahkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, ancaman siber semakin kompleks dan nyata, serta berpotensi mengganggu operasional, merusak reputasi, hingga mengancam stabilitas ekonomi baik secara nasional maupun global.

“Karena itu, kami terus meningkatkan kesadaran dan kewaspadaan terhadap berbagai potensi risiko. Ini tidak hanya penting untuk menjaga keberlangsungan fungsi LPS, tetapi juga sebagai bagian dari upaya menjaga kepercayaan masyarakat terhadap sektor perbankan. Kami ingin memastikan bahwa dana masyarakat di bank tetap aman,” lanjutnya.

IMK Juni 2025 Tunjukkan Tren Positif

Terkait dana simpanan masyarakat, LPS mencermati perkembangan melalui Indeks Menabung Konsumen (IMK), yang mencerminkan niat dan kemampuan masyarakat dalam menyisihkan uang untuk ditabung.

Pada Juni 2025, IMK mencatat peningkatan sebesar 4,8 poin menjadi 83,8. Dua komponen penting yakni Indeks Waktu Menabung (IWM) naik menjadi 95,3, dan Indeks Intensitas Menabung (IIM) turut meningkat ke level 72,4.

Kenaikan ini mencerminkan semakin kuatnya niat dan optimisme masyarakat untuk menabung, yang dipengaruhi oleh sejumlah faktor pendukung seperti program subsidi, bantuan sosial, serta diskon transportasi.

Sementara itu, Indeks Kepercayaan Konsumen (IKK) pada Juni 2025 tercatat sebesar 99,4, mengalami penurunan tipis 0,3 poin dibanding bulan sebelumnya. Meski demikian, tingkat optimisme konsumen dinilai masih stabil, seiring dengan penilaian positif terhadap kondisi ekonomi lokal dan lapangan kerja saat ini, serta keyakinan terhadap prospek ekonomi dan penghasilan ke depan.

Indeks sebagai Alat Pemantau Stabilitas Keuangan

Dengan adanya IMK dan IKK, LPS kini memiliki instrumen yang dapat dimanfaatkan untuk memantau perilaku dan sentimen konsumen, yang berperan penting dalam mengidentifikasi potensi risiko terhadap stabilitas sistem keuangan dari sisi permintaan masyarakat.

Melalui data ini, LPS dapat merancang langkah responsif dan strategi mitigasi yang lebih akurat guna menjalankan perannya dalam menjamin simpanan dan mengelola resolusi perbankan.

Selain berguna bagi LPS, kedua indeks ini juga dapat dimanfaatkan oleh regulator lain, pelaku industri keuangan, maupun masyarakat untuk memahami dinamika perilaku konsumen di sektor keuangan secara lebih komprehensif.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update