 |
| Ikram Al Ghiffari dan Gala Pagamo. |
Jakarta, Rakyatterkini.com – Dua pemain muda Semen Padang FC, Ikram Al Ghiffari dan Gala Pagamo, kini resmi bergabung dengan Tentara Nasional Indonesia Angkatan Darat (TNI AD) setelah menuntaskan Pendidikan Pertama Bintara (Dikmaba) Tahun Angkatan 2025.
Keduanya merupakan bagian dari 11 atlet sepak bola berprestasi yang dilantik menjadi prajurit TNI AD dengan pangkat Sersan Dua (Serda), dalam upacara yang digelar di Lapangan Chandradimuka Rindam Jaya, Jakarta Timur, pada Minggu (29/6/2025).
Prosesi penutupan pendidikan tersebut dipimpin langsung oleh Pangdam Jaya/Jayakarta, Mayor Jenderal TNI Rafael Granada Baay.
Ikram dan Gala sebelumnya dikenal sebagai bagian dari skuad Timnas U-17 Indonesia dalam ajang Piala Dunia U-17 tahun 2023. Bahkan, Ikram masih aktif membela Timnas U-20 Indonesia dalam Piala Asia U-20 tahun ini.
Langkah keduanya memperkuat tren kalangan atlet sepak bola profesional yang memilih untuk meniti karier di dunia militer sebagai bagian dari perencanaan masa depan, mengingat karier sebagai pemain bola memiliki batas usia yang relatif singkat.
Program pendidikan ini merupakan bagian dari rekrutmen khusus TNI AD untuk atlet berprestasi, hasil kolaborasi dengan berbagai lembaga olahraga nasional. Tak hanya untuk pesepak bola, program serupa juga menyasar atlet dari cabang olahraga lain seperti bola voli.
Dalam unggahan akun Instagram resmi @rindamjaya1966, keberhasilan para atlet tersebut disebut sebagai inspirasi untuk terus berkembang.
“Prestasi ini menjadi sumber kebanggaan sekaligus motivasi untuk terus belajar dan berlatih,” ujar Mayjen TNI Rafael Granada Baay dalam sambutannya.
Selain Ikram dan Gala, nama-nama lain yang juga dilantik melalui jalur atlet sepak bola antara lain Arkhan Kaka, Iqbal Gwijangge, Jehan Pahlevi, Nabil Asyura, Muhammad Aulia Rahman, Aditya Ramadhan, Achmad Zidan Arrosyid, Fava Sheva Rustanto, dan Rifqi Ray Farandi.
Fenomena atlet profesional yang sekaligus menjadi anggota TNI bukanlah hal baru. Sebelumnya, sejumlah pesepak bola nasional seperti M. Abduh Lestaluhu, Manahati Lestusen, dan Dimas Drajad telah lebih dulu menapaki jalur serupa dalam karier mereka.(da*)
