Panampuang, Rakyatterkini.com – Lantunan dikia rebana menggema syahdu dari Surau Ka’bah Inyiak Tuah, Nagari Panampuang, Kecamatan Ampek Angkek, Kabupaten Agam, Kamis (3/7) malam.
Suasana menjadi semakin istimewa dengan hadirnya Bupati Agam, Benni Warlis, yang turut memainkan alat musik tradisional tersebut bersama masyarakat. Kehadiran kepala daerah dalam kegiatan ini menjadi simbol nyata dukungan terhadap pelestarian budaya lokal.
Kegiatan tersebut merupakan salah satu bentuk komitmen pelestarian seni tradisional Minangkabau yang kian tergerus zaman, khususnya di Surau Ka’bah yang menjadi pusat aktivitas budaya dan keagamaan masyarakat setempat.
Dikia rebana sendiri memiliki makna mendalam dalam tradisi Minang. Dahulu, kesenian ini kerap mengiringi prosesi adat seperti arak-arakan pengantin pria menuju rumah mempelai perempuan. Namun, seiring perubahan zaman, keberadaannya semakin jarang ditemukan di Sumatera Barat. Meski demikian, sejumlah wilayah seperti Panampuang, Baso, dan Canduang masih berupaya menjaga dan melestarikannya.
“Dikia rebana bernuansa Islami ini harus terus dijaga agar tidak punah ditelan arus modernisasi,” ujar Bupati Benni Warlis.
Menurutnya, dikia rebana tidak hanya berfungsi sebagai hiburan, tetapi juga sebagai wujud kearifan lokal yang memadukan seni dan nilai-nilai keagamaan. Ia pun mengajak generasi muda untuk lebih mencintai dan mendalami seni tradisional ini agar tetap hidup dan berkembang di tengah masyarakat.
“Melestarikan budaya adalah tanggung jawab kita bersama. Mari cintai dan pertahankan warisan leluhur agar tidak tergeser oleh budaya luar,” pungkasnya.(da*)