Notification

×

Iklan

Batagak Pangulu, Tradisi Adat Hidup Kembali di Agam

Senin, 07 Juli 2025 | 06:00 WIB Last Updated 2025-07-07T00:47:47Z

Batagak Pangulu

Ampek Angkek, Rakyatterkini.com– Aristo Munandar, mantan Bupati Agam dua periode, kini resmi menyandang gelar adat Datuak Bagindo Kayo dari Kaum Suku Koto, Nagari Lambah, Kecamatan Ampek Angkek. Pengukuhan tersebut dilaksanakan dalam prosesi sakral *malewakan gala* di Medan Nan Bapaneh, Jorong Koto Hilalang, pada Minggu (6/7).

Acara adat tersebut berlangsung khidmat dan penuh makna, disaksikan oleh sejumlah tokoh penting dari tingkat daerah hingga nasional yang hadir memberikan penghormatan atas pengangkatan Aristo Munandar sebagai pangulu atau pemimpin adat.

Bupati Agam, Benni Warlis, yang turut hadir dalam acara tersebut, memberikan apresiasi tinggi terhadap prosesi batagak pangulu yang digelar di Nagari Lambah. Ia menyebut momen ini sebagai langkah besar untuk menghidupkan kembali tradisi yang telah lama tidak dilaksanakan.

“Ini merupakan kegiatan besar dalam rangka *mambangkik batang tarandam*. Sudah cukup lama Nagari Lambah tidak mengangkat pangulu, dan kini dipelopori oleh Bapak Aristo Munandar Dt. Bagindo Kayo,” ujar Benni Warlis yang juga bergelar Dt. Tan Batuah.

Ia berharap, pengangkatan pangulu oleh Suku Koto ini bisa menjadi pemicu bagi nagari-nagari lain di Kabupaten Agam untuk turut menghidupkan kembali tradisi adat batagak pangulu, sebagai bagian dari pelestarian nilai-nilai budaya Minangkabau.

“Atas nama Pemerintah Kabupaten Agam, saya mengucapkan selamat kepada Bapak Aristo Munandar yang kini resmi menyandang gelar Datuak Bagindo Kayo. Semoga beliau menjadi sosok panutan, pemimpin yang membimbing anak kemenakan, serta membawa kebaikan bagi masyarakat,” tambahnya.

Menurut Benni, gelar pangulu bukan sekadar simbol adat semata, melainkan amanah besar yang mengandung kehormatan, kepercayaan, dan tanggung jawab dalam membina kaum dan masyarakat.

“Gelar ini memiliki nilai luhur yang berasal dari kearifan lokal Minangkabau. Kami berharap, peran pangulu tidak hanya terbatas pada lingkungan adat, tetapi juga mampu tampil di tingkat nasional dengan membawa nilai-nilai budaya yang membangun,” tuturnya.

Dengan gelar Datuak Bagindo Kayo yang kini diembannya, Aristo Munandar diharapkan mampu menjadi jembatan antara nilai-nilai adat dengan tuntutan zaman, serta menginspirasi generasi muda untuk terus menjaga dan melestarikan budaya Minangkabau.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update