Notification

×

Iklan

Siswi SMA Dituduh Buang Bayi di Toilet Puskesmas Selong

Minggu, 04 Mei 2025 | 00:35 WIB Last Updated 2025-05-03T17:35:00Z

Ilustrasi


Jakarta, Rakyatterkini.com – Kasus pembuangan bayi di toilet Puskesmas Selong, Lombok Timur, akhirnya berhasil diungkap oleh Satuan Reserse Kriminal Polres Lombok Timur. Pelaku ternyata merupakan seorang siswi kelas 1 di salah satu SMA swasta di wilayah Selong.

Remaja perempuan berinisial S (16) itu diamankan polisi di kediamannya yang berada di Kecamatan Selong, Kabupaten Lombok Timur, Nusa Tenggara Barat, pada Jumat malam, 2 Mei 2025, sekitar pukul 22.24 WITA.

Penangkapan dilakukan setelah pihak kepolisian melakukan penyelidikan intensif, termasuk memeriksa sejumlah saksi dan menganalisis rekaman CCTV di area Puskesmas. Berdasarkan bukti video tersebut, petugas bhabinkamtibmas berkoordinasi dengan Ketua RT setempat. Setelah melihat foto terduga pelaku, orang tua S membenarkan bahwa gadis dalam foto tersebut adalah putri mereka. S kemudian dibawa ke Polsek Selong untuk dimintai keterangan.

"Setelah mengonfirmasi identitas pelaku melalui bukti video, kami segera menindaklanjuti dan membawa yang bersangkutan ke kantor polisi untuk pemeriksaan," ujar Kasi Humas Polres Lombok Timur, IPTU Nikolas Osman, Sabtu (3/5/2025).

Dalam pemeriksaan, S mengaku bahwa bayi perempuan yang ditemukan di toilet tersebut adalah anak kandungnya. Kehamilannya bermula dari perkenalannya dengan seorang pria berinisial AN, warga Kelayu Jorong, pada Maret 2024. Keduanya menjalin hubungan yang berujung pada hubungan intim pertama di sebuah warung di kawasan Labuhan Haji, sekitar akhir Agustus 2024.

"Menurut pengakuan S, hubungan tersebut terus berlanjut setiap kali mereka bertemu. Pada September 2024, S menyadari bahwa ia tidak mengalami menstruasi. Hal ini kemudian disampaikan kepada AN, yang lalu membelikannya alat tes kehamilan," jelas Nikolas.

Setelah hasil tes menunjukkan positif hamil, S sempat mencoba menggugurkan kandungannya atas bantuan AN dengan mengonsumsi dua butir obat yang diberikan. Karena mengalami menstruasi setelahnya, ia mengira kehamilannya telah berakhir. Namun, menjelang Ramadan 2025, S mulai merasakan gejala kehamilan kembali.

Pada 30 April 2025, sekitar pukul 12.00 WITA, S merasakan sakit perut berkepanjangan. Malam harinya, sekitar pukul 21.00, ia diantar orang tuanya ke Puskesmas Selong dengan alasan tidak buang air besar selama empat hari. Di sana, S mengeluhkan cairan yang keluar dari tubuhnya serta adanya sesuatu dari kelaminnya — yang ternyata adalah proses persalinan.

S kemudian meminta orang tuanya untuk mengantarnya ke toilet dan berniat meninggalkan bayi di sana. Ia bahkan sempat meminta gunting dari perawat jaga untuk memotong tali pusar. Setelah melahirkan, bayi tersebut ditinggalkan dalam toilet dengan hanya ditutupi penutup ember, tanpa diberi pakaian.

"Usai kejadian itu, S kembali ke ruang periksa dan sempat menerima suntikan dari perawat di kedua lengannya, lalu pulang ke rumah seperti biasa," tambah Nikolas.

Saat ini, S sedang menjalani pemeriksaan lebih lanjut oleh Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Lombok Timur. Ia juga mendapat pendampingan psikologis dari petugas Dinas Sosial setempat.(da*)


IKLAN



×
Berita Terbaru Update